Pemilu

Suatu hari, setelah menunaikan tugas ke sebuah perusahaan di Bangkinang, kabupaten Kampar, saya dan supervisor saya mampir di sebuah rumah makan ikan patin. Sambil menunggu makanan datang, saya melihat-lihat ke sekeliling. Tidak ada yang aneh, sama seperti kebanyakan rumah makan. Namun, ada sesuatu yang membuat saya mendadak tersenyum. Pandangan saya tertuju kepada dua buah figura yang memajang foto presiden dan wakil presiden yang tergantung di salah satu sisi dinding rumah makan itu. 

Saya baru kali ini menemukan rumah makan yang memajang foto presiden dan wapres, tidak kalah dengan kantor kecamatan. Saya perhatikan terus kedua foto itu, dan sepertinya ada sesuatu yang ganjil. Sejenak saya belum menyadari keanehan pada foto itu. Setelah beberapa saat, akhirnya saya temukan juga keanehan yang membuat saya senyum-senyum sendiri. Ternyata, foto yang di figura itu bukan gambar Pak Jokowi dan Pak JK, melainkan masih gambar pak SBY dan JK. Sepertinya yang punya rumah makan lupa kalau sekarang sudah tahun 2018. Saya tidak bisa berhenti tersenyum sampai gulai ikan patin yang saya pesan datang.

Buat saya yang sudah hampir sudah 18 tahun menjadi abdi negara, semua mantan presiden punya kesan tersendiri di hati. Saya mulai dari pak Harto ya. Pak Harto sudah lengser ketika saya mulai masuk sebagai ASN. Sudah diganti pak Habibi. Saya masih ingat waktu itu gaji pokok saya masih sangat minimalis, tidak sampai dua ratus ribu rupiah. Setelah Gus Dur terpilih menjadi presiden, struktur gaji pokok ASN berubah drastis menjadi, lebih dari empat kali lipat jumlah gaji pokok zaman pak Harto. Zaman Pak SBY lumayan memberikan kesan karena dimulainya pemberian gaji ke-13 untuk ASN untuk sedikit membantu uang masuk sekolah. Kebijakan gaji ke-13 ini lanjut sampai jaman pak Jokowi. 

Pak Jokowi tidak mau kalah. Di zaman pak Jokowi, ASN mulai mendapat Tunjangan Hari Raya. Cukup menyegarkan karena selama belasan tahun saya menjadi ASN, saya tidak pernah mengenal THR. Siapa pun yang jadi presiden nanti, kalau bisa ditambah lagi tunjangan hari rayanya, bukan hanya pas lebaran saja, kalau perlu setiap perayaan hari besar keagamaan ASN diberi tunjangan juga. Buat saya yang ASN, siapapun yang menjadi presiden, baik pilihan saya maupun bukan, saya tetap siap mendukung kebijakannya dengan bekerja sebaik mungkin. Buat saya, peranan saya dalam politik sudah saya tunaikan dengan diam-diam dan memuaskan di bilik suara. Setelah keluar, saya pasrah saja. Siapapun yang menang nanti bisa membawa kebaikan.

2018

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an