In Search of Fatima

Seru juga membaca bab-bab awal dari buku In Search of Fatima. Aku seperti diberikan kuliah sejarah bagaimana konflik di Palestina bermula. Ghada bercerita tentang bagaimana awalnya Yahudi Eropa datang. Dia mengutip beberapa perkataan kakaknya Siham. Intinya, Pada awalnya mereka menganggap bahwa walaupun berbeda dari orang-orang Yahudi yang sudah lama mereka kenal. "Mereka hanya pendatang seperti banyak orang lainnya di Yerusalem dan kami menerima mereka." Ujar Siham. Jumlah orang Yahudi di Palestina sebelum imigrasi Yahudi Eropa pada 1880 hanyalah 3.000 orang dari populasi 350.000. Pada tahun 1930-an kebanyakan orang-orang Yahudi yang masuk adalah pelarian dari kekejaman Nazi Jerman. Pemerintah Mandat Inggris yang saat itu memerintah Palestina memang mengijinkan masuknya imigran Yahudi.

Dalam perkembangannya, Inggris -katanya- kemudian melatih, mempersenjatai, membiayai dan membayar Haganah, tentara bawah tanah Yahudi di Palestina yang walaupun illegal kenyataannya dianggap setengah resmi oleh pemerintah. Selain Haganah itu, ada juga beberapa kelompok garis keras teroris Yahudi. Pemerintah mandat Inggris kemudian menjadi bulan-bulanan kelompok-kelompok teroris Yahudi dengan ulah mereka merusak jalan-jalan, membom bangunan dan instalasi yang dimiliki pemerintah Inggris, menghancurkan jembatan di atas sungai Jordan dan menyerang tentara-tentara Inggris. Ghada mendengar seorang sahabat ayahnya berkata, "Aku tidak mengerti dengan orang Yahudi ini, Anda harus melihat apa yang mereka lakukan. Berperang dengan orang yang membiarkan mereka masuk ke negara ini dan memberikan ide agar mereka bertempat tinggal di sini. Mereka harusnya menari di jalanan, bukannya menggigit tangan orang yang memberi mereka makan."

Sementara itu yang bisa saya ceritakan, saya mendadadk sibuk karena ada undangan pesta durian di lapangan bulu tangkis.

2018

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an