Yang Muda Berhaji


Membaca buku Labbaik: Yang Muda Berhaji karya teman saya Helman Taofani sungguh sangat mengasyikkan. Kisah perjalanan berhaji digambarkan lewat cerita-cerita yang sarat akan pembelajaran dan perenungan. Hal ini menjadi istimewa karena disampaikan oleh "orang biasa", bukan oleh seseorang yang dikenal sebagai ustad atau kiyai.
Haji adalah kewajiban setiap muslim, dengan syarat dan ketentuan berlaku. Hal ini kadang justru membuat sebagian orang menunda-nunda kemampuannya untuk berhaji dengan segala macam alasan yang bisa dirangkum dalam dua kata: belum siap. Menarik sekali membaca Penulis bercerita bahwa kesiapannya memenuhi panggilan berhaji justru datang beberapa hari sebelum keberangkatan.
Di sebuah bagian buku, Penulis bercerita tentang bagaimana dia mendapatkan jawaban dari Tuhan atas berbagai pertanyaan hidup. Tuhan berbicara kepadanya, di rumah-Nya. Saya jadi teringat ketika pertama kali saya melihat Kabah, tubuh saya bergetar, dada bergemuruh, air mata mengalir deras dan saya tidak bisa berbicara apa-apa kecuali memohon ampunan karena gambaran dosa-dosa yang terpampang dengan jelas di kepala.
Buku ini juga bercerita bagaimana manusia dipersatukan dalam segala perbedaan. Semua muslim bersaudara. Mengutip kata-kata seorang Iran yang ngobrol dengan Penulis: "When in difference, we seek what common between us. And we're all muslim. We're brothers." Saya jadi teringat kejadian di sebuah lift hotel di Makkah. Saya memasuki lift dengan beberapa jamaah. Bersama kami ada seseorang yang menanyakan dari mana kami berasal. Kami menjawab dari negara mana kami berasal. China, UEA dan saya sendiri Indonesia. Lalu orang itu mengangkat kedua tangannya di depan dada, mendekatkan kedua jadi telunjuknya dan berkata, "Indonesia, China, UEA, muslim, brothers, brothers."
Singkatnya, buku Labbaik: Yang Muda Berhaji yang berukuran mungil setebal 154 halaman ini sangat enak dibaca. Setiap halaman mengajak kita untuk membuka halaman selanjutnya. Setiap cerita membuat kita ingin membaca cerita selanjutnya. Saya membacanya dalam satu kali dudukan saja. Bagi yang belum terpanggil untuk berhaji buku ini bisa menjadi inspirasi. Bagi yang sedang menunggu tahun keberangkatan seperti saya, buku ini membuat keinginan untuk segera menjawab panggilan-Nya semakin kuat.
Oh iya, yang tertarik beli bukunya silakan beli di sini ya:
http://bit.ly/toplabb

August 13, 2017

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an