Memahami Syukur
Bagaimana kita memahami syukur?
Dalam ringkasan Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazali disebutkan bahwa syukur adalah menggunakan nikmat pada jalan yang seharusnya. Contohnya, seorang raja yang mengirimkan kuda kepada budaknya agar ia bisa bergegas datang menemuinya. Jika ia menunggangi kuda itu dan bergegas menemui sang raja, berarti ia menggunakan nikmat dengan semestinya. Namun, jika ia menungganginya untuk menjauhi raja, berarti ia bodoh dan mengingkari nikmat.
Bagaimana dengan kita, hamba Allah yang bergantung pada nikmat dan karunia-Nya, sudahkah nikmat dan karunia yang Allah berikan membuat kita semakin mendekati-Nya? atau malah menjauhi-Nya?
July 28, 2017
Comments
Post a Comment