Hiduplah Sesukamu
Fulan, L, 37, Pekanbaru. PNS. Bekerja di kantor dari 7.30 sampai 17.00. Suka sekali memperhatikan bulan. Bukan bulan di langit karena takut menjadi dua seperti di novel 1Q84, tapi bulan di kalender. Baginya, ganti bulan berarti gajian.
Fulanah, P, 30, Jakarta. Pegawai Swasta. Jam kerja tidak teratur. Sering berpergian ke luar negeri. Sangat suka memasak, sayang sekali kadang tidak punya waktu. Suka sekali siomay.
Fulan, L, 40, Tangerang. Tidak punya pekerjaan tetap namun hatinya selalu riang. Tanah warisan di mana-mana. Tidak tertarik untuk berkeluarga. Pecinta dan penyayang anjing. Sangat marah jika ada orang yang bertanya kapan kawin.
Fulan, L, 36, Depok. Pekerja kantoran. Hobi menulis namun tidak suka membaca. Akhir-akhir ini selalu merasa hanya dia dan teman-teman yang me-like postingannya saja yang benar dan pintar, yang lain ya sebaliknya. Lebih suka makan kue cucur daripada donat.
Fulanah, P, 30, Jakarta. Karyawati. Pecinta segala sesuatu tentang Korea. Baginya tidak ada pria yang ganteng selain pria Korea. Namun begitu, dia tidak pernah sekali pun pergi ke Korea. Gajinya selalu habis untuk membeli kuota internet.
Fulan, L, 38, Jakarta. Karyawan Bank. Pecinta sepatu Dokmar. Sangat menyukai segala sesuatu yang gratisan. Pekerja keras, disiplin dan murah senyum namun sedikit perfeksionis.
Fulanah, P, 26, Bandung. Karyawan Pabrik. Manis dan periang. Sedang mencari jodoh untuk dijadikan suami. Tidak muluk-muluk, dia mengharapkan calon suami yang ganteng, berpenghasilan tetap, penyabar dan tidak cemburuan.
Orang-orang di atas, seperti kita semua, punya kehidupan masing-masing. Menyukai dan mencintai hal-hal yang berbeda dengan harapan-harapan yang berbeda juga.
Selama kita hidup, kita diberikan kesempatan untuk melakukan apa yang kita ingin lakukan. Baik atau buruk. Kita bisa saja hidup semaunya. Mengasihi siapa pun, menyakiti siapa pun. Mendapatkan apa pun dengan cara bagaimanapun.
Hari ini saya diingatkan bahwa apa pun yang kita lakukan, apa pun yang kita ingin lakukan pasti mempunyai akhir. Bagaimanapun kita mencintai sesuatu, kita pasti akan berpisah dengannya.
Dari Sahl bin Sa’d berkata, “Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
“Jibril mendatangiku lalu berkata: “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.” Kemudian dia berkata:” Wahai Muhammad! Kemulian seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia.” (HR. ath-Thabarani)
“Jibril mendatangiku lalu berkata: “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.” Kemudian dia berkata:” Wahai Muhammad! Kemulian seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia.” (HR. ath-Thabarani)
February 12, 2017
Comments
Post a Comment