Waktu Subuh
Beberapa hari ini saya sedang berada di Cirebon, kota kelahiran saya, istri saya dan anak-anak saya. Saya mendapatkan tugas untuk mengikuti training dari kantor. Lumayan, training sekaligus bisa mengunjungi orang tua, mertua dan berjumpa beberapa teman SMA.
Sebisa mungkin, saya selalu berusaha untuk melaksanakan salat subuh di masjid. Waktu salat subuh di Cirebon berbeda sekitar 30 menit dari Pekanbaru, sehingga saya harus bangun lebih awal. Boleh dibilang beberapa hari ini saya selalu salat dengan mata yang masih sepet dan setengah terbuka.
Salat subuh adalah salat yang istimewa. Kenapa istimewa? Karena subuh adalah waktu apel malaikat malam sekaligus malaikat siang. Malaikat siang dan malaikat malam berkumpul menyaksikan salat subuh.
Walaupun istimewa, peminat salat subuh sepertinya memang tidak sebanyak salat-salat yang lainnya. Padahal sudah jelas-jelas dikatakan oleh muazin dalam azan subuh bahwa shalat itu lebih baik dari tidur.
Ada yang saya perhatikan. Saya melihat komposisi jamaah yang datang mengisi saf-saf salat subuh yang pada kenyataannya banyak masjid yang jamaah subuhnya bahkan tidak satu saf penuh. Dari segi usia, lebih banyak didominasi oleh jamaah yang sudah berusia senja.
Ini menarik. Saya pernah mendengar bahwa inti segala perkara adalah Islam dan tiangnya adalah Salat. Salat subuh adalah salah satu unsur penting penopang itu. Ibarat bangunan, Islam akan kuat dan berdiri tegak kalau tiang penopangnya kuat. Bagaimana mungkin Islam bisa berdiri tegak dan kuat kalau hanya ditopang oleh tulang-tulang yang rapuh?
Ketahuilah, masing-masing kita dapat berkontribusi bagi kuat dan tegaknya Islam. Mulailah dengan mengisi saf-saf waktu subuh, insyaAllah kebaikan dunia dan akhirat selalu menyertai.
December 9,2016
Comments
Post a Comment