Tanyakan Pada Dirimu
Selamat pagi. Bagi saya, pekan lalu adalah pekan pencerahan. Saya ditunjukkan sebuah tanda kekuasaan dan kebesaran Allah. Hari sabtu kemarin, selepas menjemput anak kedua saya di TK dekat rumah, saya diperlihatkan sebuah keajaiban yang saya belum pernah lihat sebelumnya. Saya diberitahu istri kalau di samping jalan kecil yang biasa kami lewati banyak sekali tumbuh pohon jengkol. Sepanjang umur saya yang 36 hampir 37 tahun ini saya belum pernah tahu bagaimana bentuk pohon jengkol dan rupa buah jengkol yang masih berada di pohon. Saya hanya tahu jengkol yang sudah sampai piring. Alhamdulillah hari itu saya bisa melihat jengkol yang masih berada di pohon dan saya sekarang benar-benar yakin kalau jengkol itu adalah buah, bukan sayur. :)
Well, kita undur cerita ke sehari sebelumnya atau hari Jumat sore. Setelah jam kantor, saya mendapat tugas penting untuk mengantar istri belanja. Buat saya, mengantar istri belanja adalah ibadah. Kalau belanjaan lancar, istri saya bisa masak, perut saya kenyang, badan kuat, fikiran waras, saya bisa melaksanakan ibadah-ibadah yang lain dengan tenang.
Baru lima menit saya menemani istri, terdengar azan magrib. Saya lalu minta ijin istri untuk pergi ke masjid. Sebelum masuk tempat belanja tadi saya melihat ada masjid di sebuah jalan kecil di seberangnya. Alhamdulillah, seperti saya ceritakan sebelumnya sangat mudah menemukan masjid di Pekanbaru.
Setelah berjalan kaki sekitar 5 menit saya sampai di masjid dan langsung berwudu. Saya lihat masjid lumayan ramai, ada orang tua, remaja dan anak-anak. Alhamdulillah masih banyak umat Islam yang mau pergi ke masjid. Pada rakaat pertama imam membaca ayat-ayat awal dari surat al-Anfal.
Saya meraba-raba arti ayat-ayat yang dilantunkan. Ayat kedua dan ketiga -rasa-rasanya sudah sering kita dengar karena sering muncul juga di bab ciri-ciri orang beriman- menegaskan bahwa sesungguhnya orang yang beriman adalah orang-orang yang:
1. Bergetar hatinya ketika disebut nama Allah.
2. Apabila dibacakan ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanannya.
3. Bertawakal hanya kepada Allah.
4. Mendirikan shalat.
5. Menafkahkan rezeki yang didapat.
Dari kelima ciri di atas, yang paling gampang dilihat adalah ciri keempat dan ciri kelima. Kita salat, pergi ke masjid dilihat orang lain. Salat di rumah bisa dilihat keluarga. Menafkahkan rejeki bisa saja dilihat orang lain yang kebetulan melihat atau mendengar. Namun, adakah yang bisa melihat ciri kesatu sampai ketiga? hanya kita sendiri yang bisa merasakannya, hanya kita sendiri yang bisa mempertanyakannya.
Tanyakan pada dirimu sendiri. Apakah hatimu bergetar ketika disebut nama-Nya? Apakah imanmu bertambah ketika dibacakan padamu ayat-ayat-Nya? Apakah kamu sudah bertawakal dan menyerahkan seluruh hidupmu pada-Nya?
December 5, 2016
Comments
Post a Comment