PJ20: 1991 Part 2

Syuting video Alive, Pearl Jam Twenty
March- April
Eddie Vedder, Stone Gossard dan Jeff Ament syuting untuk film Singles di Seattle. Mereka berperan sebagai anggota band Citizen Dick pimpinan Cliff Poncier yang diperankan oleh Matt Dillon. Adegan  paling panjang yang menampilkan mereka adalah adegan ketika mereka duduk-duduk di warung kopi. Mereka membaca review sebuah surat kabar lokal tentang band mereka yang menjelek-jelekkan Poncier. Untuk menjaga perasaan Poncier, mereka tidak membaca review itu keras-keras. Review itu diakhiri dengan menyebutkan bahwa kejelekan Pompier bisa ditutupi oleh Gossard, Ament, dan vedder. Vedder lalu berkata kepada Pocier yang terlihat kecewa, “Pujian buat kami adalah pujian buat kamu
juga.” Ament meminjamkan Dillon beberapa pakaian untuk membantunya menghayati peran Poncier.
Jeff Ament: Sebenarnya, waktu kami muncul di film itu, kami masih bukan siapa-siapa. Bahkan album kami belum keluar. Kami cuma pemain band di Seattle yang Cameron kenal dan bisa memerankan sebuah adegan kecil di film itu. Saya bergabung di bagian artistic dan menolong Matt Dillon mempersiapkan perannya. Secara bersamaan, di tahun selanjutnya sebelum film itu dirilis, album kami meledak. Tiba-tiba, fokus film ini bukan lagi tentang sebuah lingkungan di Seattle, tapi tentang film yang di dalamnya ada Pearl Jam, Alice in Chains, Soundgarden dan band-band Seattle lainnya. Saya fikir Cameron pasti merasa sangat kacau waktu itu, karena tiba-tiba semua di luar kendalinya. Film itu berubah jadi sesuatu yang lain.
Eddie Vedder: Kalau bukan untuk Singles, saya nggak tahu apa saya bisa senang meninggalkan pekerjaan saya di San Diego. Bekerja di film itu adalah sebuah petualangan untuk melihat semua yang terjadi di Seattle—bersamaan dengan saat saya mulai belajar, ada sebuah film yang sedang dibuat dan mengumpulkan semua orang di film itu. Saya mendapatkan seribu dollar dari tiga kali memberikan les gitar kepada Matt Dillon, dan hal-hal seperti itulah yang membuat saya bertahan.
April 16
Album self-tittled Temple of the Dog dirilis oleh A&M records.
Jeff Ament: Kami tidak punya harapan khusus pada album perdana Pearl Jam. Kalau pun ada, Temple of the Dog inilah yang kami kira bisa membantu untuk sedikit kembali memperkenalkan kami. Keduanya adalah album yang bagus, dan kami merasa senang sudah bisa mengeluarkannya karena dua bulan sebelumnya kami bahkan tidak tahu apakah kami masih mau bermusik lagi.
May
Epic Records mengirimkan kaset promosi yang berisi “Alive,””Wash,” dan “I’ve got a feeling” kepada anggota mailing list Mother Love Bone dan Soundgarden. Di dalamnya terdapat newsletter pertama Pearl Jam yang ditulis tangan oleh Jeff Ament, yang memperkenalkan Vedder, Krusen, dan McCready sebagai “orang baru”. Di covernya terdapat gambar  “stickman” karya Jeff Ament yang kemudian dijadikan gambar tato oleh ribuan fans di seluruh dunia.
Jeff Ament: Saya menggambar stickman pada malam setelah Kelly Curtis berkata bahwa dia membutuhkan artwork untuk kaset promosi untuk “Alive.” “Stickman” sebenarnya hanya mewakili perasaan saya pada waktu itu, bermain di band terbaik, kami semua berada dalam zona kreatif. Tidak ada hubungannya juga dengan lagu itu. Begitulah kami melakukannya waktu itu, banyak sekali deadline 24 jam. Kami melakukan itu semua. Baik maupun buruk.
Michele Anthony : Ketika mereka dikontrak Epic, Kelly, Michael, Jeff, Stone dan saya sudah punya sejarah dan ikatan dengan Mother Love Bone dan kematian Andy telah member kami dasar untuk saling mempercayai dan menghormati. Pearl Jam, dari awal sudah punya visi yang jelas secara musikal siapa mereka dan ingin menjadi seperti apa. Peran terbesar saya bagi kehidupan mereka, walaupun pada saat itu saya menjalankan perusahaan yang lebih besar bersama Tomy Mottola, adalah meyakinkan tidak ada orang yang menghalangi mereka dan mendengarkan ide-ide mereka. Saya fikir saya bisa memberikan bantuan terbesar bagi mereka dalam mewujudkan visi mereka.
May 25 RCKNDY, Seattle
Pearl Jam bermain dalam perayaan berakhirnya produksi film Singles Cameron Crowe. Ini adalah pertunjukan terakhir Dave Krusen dengan Pearl Jam.
Dave Krusen : Sekarang saya sudah sembuh dari ketergantungan alkohol selama bertahun-tahun. Tapi pada waktu itu, saya sangat tergantung kepada alcohol. Saya tidak bisa berhenti minum, yang tentu saja membuat saya melakukan hal-hal bodoh. Pearl Jam memberikan begitu banyak kesempatan untuk saya bisa lepas dan mereka sungguh sangat baik. Mereka tidak pernah membicarakan itu atau memaksa saya. Mereka memberikan seluruh kesempatan yang ada dan saya memang tidak bisa berhenti. Saya punya banyak masalah waktu itu. Hubungan saya tidak berjalan dengan baik, saya sebentar lagi punya bayi, dan saya bertahan dan mencoba untuk melakukan segala sesuatunya dengan benar, yang malah berakhir dengan tidak benar. Pada waktu itu saya fikir saya melakukan hal yang benar.
Saya mabuk berat dan terlibat sebuah keributan di after-party pertunjukan RKCNDY. Saya bertengkar dengan pacar saya, berkelahi dengan beberapa orang hingga polisi berdatangan dan saya pingsan selama dua hari. Akhirnya teman-teman di band menemui saya dan mereka bilang, “Kamu sepertinya harus mencari pertolongan karena kebiasaan minummu sudah kelewatan.” Lalu saya menimpali, “Kamu benar. Saya akan menjalani rehabilitasi.”
Mike McCready: Kami mencoba Brad Wilk dari Rage Against the Machine, yang saya fikir waktu itu dia adalah temannya Eddie, di sebuah studio di Surrey, Inggris ketika kami sedang mixing Ten dan keren juga tapi memang tidak begitu  pas. Dia itu drummer yang berat banget, tahu kan Rage Against the Machine. Nggak cocok aja.
July 4, RKCNDY, Seattle
Pearl Jam kembali dari mixing album Ten di luar London untuk bermain di sebuah show bersama drummer baru mereka Matt Chamberlain, yang sebelumnya bermain dengan Eddie Brickle & new Bohemians, hasil rekomendasi seorang teman, eksekutif A&R Epic Michael Goldstone. Mereka memainkan enam show termasuk gig pertama mereka di New York.
Matt Chamberlain: Mereka minta saya terbang ke Seattle. Pada waktu itu saya tinggal di Dallas, sama seperti Eddie sebelumnya. Saya sampai di Seattle dan kami berlatih kira-kira seminggu. Sangat singkat sekali karena saya ingat saya harus belajar dengan cepat. Mereka punya tempat di Belltown, persis disebelah Crocodile CafĂ©. Tempatnya terletak di basement sebuah bengkel logam, tempat yang cukup tersembunyi untuk latihan. Stone dan Jeff menjemputku di bandara lalu kami makan dan langsung pergi ke tempat latihan. Ada sebuah ruangan kecil di tempat itu dan keluarlah seseorang dengan rambut dan tampang  yang berantakan. Itu ternyata Eddie. Dia tinggal di tempat itu dan malam sebelumnya dia keracunan makanan, jadi penampilannya memang mengerikan. Drum saya sudah datang sebelumnya. Saya kemudian membongkar paket dan mengeset drum lalu kami berlatih selama seminggu. Selama itu pula mereka membawa saya ke tempat-tempat yang menyenangkan dan bertemu dengan orang-orang yang menarik.  Berada di Seattle itu sungguh menyenangkan.
Kami punya van Ecoline yang tersambung dengan trailer. Kami melalui gurun dan AC-nya mati. Kami banyak berhenti jadi semua orang bisa ngadem dulu. Bagaimana pun sampai juga kami di Boston, dan saya kira kami sudah lewati banyak tempat untuk sampai ke sana.
July 12. JC Dobbs, Philadelphia
“State of Love and Trust” dimainkan untuk pertama kalinya.
Matt Chamberlain: Ketika kami sampai pada lagu kedua atau ketiga, orang-orang mulai maju mendekati panggung. Di akhir gig di tempat-tempat ini, orang-orang akan bilang “FuXk You!” dan mereka benar-benar serius. Waktu itu Eddie terlalu mengambil hati. Setelah setiap show dia akan mandi keringat dan terdiam. Dia tidak akan berbicara untuk beberapa saat. Dia melompat-lompat selama satu jam. Saat itu, bagi Eddie, itu adalah pengalaman yang membebaskan. Satu hal yang saya ingat darinya yang membuat saya tertawa…. Saya fikir itu keren sekali. Dia memakai T-Shirt Butthole Surfers dari album Locust Abortion Technician yang bergambar seorang anak Ethiopia. Dia memakai kaos itu dan memakai celana pendek model army yang bolong di bagian pantat yang dia tambal memakai lakban. Dan dia memakai sepatu Doc Martens warna putih. Dia mencuci bajunya di kamar hotel. Pada saat itu semuanya bokek.  Suatu saat saya meminjami Stone 20 dollar karena dia tidak punya uang buat makan siang.
July 13, The Marquee, New York
Show pertama Pearl Jam di New York. Mereka bermain di depan peserta seminar New Music Seminar yang berasal dari kalangan industry music. Empat malam kemudian mereka main di Wetlands Preserve, venue di Lower Manhattan yang lendaris yang dihadiri di antaranya oleh vokalis Motorhead, Lemmy Kilmister.
Juli 21, Cabaret Metro, Chicago
Pearl Jam membuka pertunjukan yang menampilkan enam band sekaligus: Naked Raygun, Urge Overkill, Ned’s Atomic Dustbin, the Jayhawks, dan Soul Asylum, untuk memperingati ulang tahun kesembilan klub ini.
Matt Chamberlain : Di Chicago, tidak seorang pun tahu siapa itu Pearl Jam. Kami melakukan soundcheck dan pintu dibuka setelah itu. Kami jadi pembuka band-band yang sudah lebih dulu terkenal. Saya ingat saya menonton Urge Overkill; mereka dahsyat.
August 3, RCKNDY, Seattle
Sehari setelah “Alive” dirilis sebagai single di Amerika Serikat, Pearl Jam kembali ke RKCNDY untuk mengambil gambar video klip hitam putih dalam sebuah show.  Dengan Josh Taft, seorang teman lama Stone Gossard sebagai sutradara. Alih-alih memakai lagu yang sudah direkam, mereka Jam bersikeras untuk mengambil suara dari rekaman live. Sutu hal yang belum pernah didengar di sejarah MTV. Klip musik itu menangkap energi meledak-ledak dari gig-gig awal mereka dengan fans yang melakukan stage diving dan Eddie Vedder yang bergelantungan di rig lighting. Sebuah mini-reuni dari Temple of the Dog kemudian terjadi dalam show itu ketika Chriss Cornell menyanyikan “Reach Down” dan “Pushin Forward Back.” Video “Alive” kemudian dirilis pada bulan September.
Jeff Ament: Kami melihat teman-teman kami seperti Alice in Chains dan Soundgarden mengeluarkan banyak uang untuk membuat video dan bagi kami itu sungguh menggelikan. Satu video saja bisa menghabiskan budget sekali rekaman untuk satu album. Kami bertemu dengan Josh dan berkata: “Kami tidak mau menghabiskan lebih dari 20.000 dollar,” dan katanya bisa. Anggaran untuk lighting sangat minim dan kami menggunakan tiga atau empat kamera. Kami juga ingin suaranya diambil dari rekaman live, jadi setidaknya itu mewakili perasaan bagaimana berada di show kami. Menurut kami, video dengan suara lip-sync sudah ketinggalan zaman. Kalau pun ini tidak berhasil setidaknya tidak banyak uang yang hilang dan perusahaan rekaman tidak akan menyalahkan kita karena membuang-buang sepertiga juta dolar hanya untuk membuat dua video klip.
Matt Cameron: Sejatinya itu adalah sebuah syuting video klip. Meskipun begitu, mereka merekam seluruh pertunjukan hanya untuk berjaga-jaga. Sangat aneh sekali. Sudah sejak awal mereka main di Seattle, mereka punya banyak pengikut lokal. RKCNDY juga tidak sebesar itu dan dipenuhi orang-orang local yang mabuk, berpesta dan saling lompat.
Dave Grohl: Saya pindah ke daerah itu di tahun 1990, jadi saya jelas merindukan Green River, Mother Love Bone dan banyak band legendaries Seattle lainnya sebelum kota ini terkenal. Tapi, saya ingat betul kali pertama saya mendengarkan Pearl Jam. Saya tinggal di West Seattle dan ketika saya sedang menyetir menuju 7/11 dan saya mendengar “Alive” di radio. Lucu juga, karena sebelum saya tahu apa-apa tentang band itu, yang ada di benak saya adalah kalau personel band ini adalah orang-orang besar, gemuk dan berbulu. Saya membayangkan band semacam Poison Idea atau Canned Heat dan band-band yang anggotanya orang-orang gemuk dan berbulu. Nggak tahu kenapa. Mungkin karena Alive terdengar seperti lagu klasik rock, sama sekali tidak terdengar seperti lagu punk rock. Mereka terdengar seperti band rock n’ roll. Itu jauh sebelum Nevermind keluar dan semuanya meledak.
August 15
Drummer Matt Chamberlain memutuskan untuk tidak meneruskan tour bersama Pearl Jam. Di awal bulan, sebelum keputusannya final, dia mengusulkan seorang drummer yang dia kenal dari Dallas yang berpotensi untuk menggantikannya bernama Dave Abbruzzese yang terbang ke Seattle untuk melihat syuting video “Alive”  di RKCNDY. Ketika Chamberlain memastikan dirinya keluar, Abbruzzese kembali ke Seattle dan bergabung dengan Pearl Jam. Tidak lama kemudian, Chamberlain bergabung dengan home band Saturday Night Live di stasiun TV NBC.
Matt Chamberlain : Dealnya adalah mereka mau saya bergabung dan ikut tour mereka selama satu periode album. Saya secara harfiah keluar begitu saja dari band ini.  Saya sebelumnya tidak ada hubungan apa-apa dengan mereka. Saya ada di sana untuk membantu. Bahkan saya tidak kenal orang-orang ini. Lalu mereka meminta saya menyesuaikan semua hal dalam hidup saya dan bergabung dengan band mereka yang waktu itu masih tur memakai van. Intinya, saya memang tidak ada hubungan sama sekali secara emosional maupun musical. Jadi sebenarnya posisi saya bisa digantikan siapa saja. Kalau saja saya tahu mereka bakal terkenal dan menghasilkan jutaan dollar, mungkin saya fikir-fikir untuk keluar. Tapi saya fikir saya telah membuat keputusan yang benar. Itu bukan suatu hal yang aku inginkan. Mereka itu punya misi dan tujuan, sedangkan saya ada di sana hanya untuk membantu. Istilahnya saya ini cuma saksi saja.
Mereka membutuhkan seorang drummer. Saya fikir saya bisa menolong mereka. Mereka tidak kenal orang yang bisa mengisi posisi itu. Saya kenal seseorang di Dallas. Saya ingat dia main dalam sebuah band funk rock yang banyak dimainkan orang-orang waktu itu. Saya berkata dalam hati, “Wow, orang ini bermain seperti John Bonham dan punya feel yang hebat.” Itu membuat saya terkesan. Saya tidak mengenalnya dengan baik, tapi ketika Stone bertanya, dia itulah yang muncul di benak saya. Mereka bahkan tidak mengadakan audisi karena mereka begitu putus asa. Mereka Cuma butuh seseorang yang bersedia dan mau pindah ke sana. Untungnya Dave setuju. Mereka lalu mendatangkan Dave. Dia memakai drum saya yang masih di sana setelah pembuatan video “Alive” untuk beberapa waktu karena ongkos untuk mengirimkan drum cukup mahal. Untungnya dia cocok. Saya tidak ingat mereka mengaudisi drummer lain. Mereka mengiriminya sebuah tape dan dia bilang, “Gw suka banget!” Dia tergila-gila dan bikin tato stickman di lengannya. Saya cuma bilang, “Sip, ada yang kena juga nih”
August 19
Pearl Jam merayakan album pertama mereka Ten yang akan segera keluar dengan bermain lagi di RKCNDY.  Ini menjadi show terakhir Matt Chamberlain bersama Pearl Jam.
August 23, Mural Amphitheatre, Seattle

Pearl Jam menyelesaikan jadwal konser Sounds of Seattle untuk tahun 1991 dengan sebuah pertunjukan di depan sekitar empat ribu penonton. Konser ini menandai debut sang drummer baru: Dave Abbruzzese.
Photos are taken from Pearl Jam Twenty Book/Words are the translation of Pearl Jam Twenty Book/ copyrights belong to the author of the book. 

Kembali ke daftar isi

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an