Selamat Jalan Nandha

Cinta sejati takkan pergi.
Selamanya tinggal di hati.
- amus
Malam itu, untuk beberapa saat saya temenung. Saya baru saja sampai di rumah dan istri saya mengabarkan kalau teman kami, My Nandha, sudah berpulang. Saya tidak mendapatkan kabar itu sebelumnya karena HP saya tertinggal di rumah.
Saya dan istri lalu mengingat beberapa pertemuan kami sekeluarga dengan Nandha. Beberapa tahun yang lalu, kami pernah bertemu dengan Nandha, suaminya Olitz Vondanoe dan anak semata wayangnya Sean di sebuah hotel di Ancol. Nandha sekeluarga sedang bermain air di kolam renang. Kami sempat mengobrol sebentar, lalu saya juga bermain-main dengan kedua anak saya. Di lain waktu, keluarga kami juga pernah bertemu ketika saya meminta bantuan Olitz dalam sebuah pertunjukan yang saya buat. Pertemuan terakhir istri saya dengan Nandha yang diingatnya adalah pada sebuah acara halal bi halal di anjungan Bali TMII. Saya sendiri setelah itu masih sempat bertemu Nandha dan Olitz di beberapa acara.
Beberapa hari sebelum Nandha berpulang, saya sempat menghubungi Olitz untuk meminta izin menjual beberapa barang koleksi saya sebagai bentuk perhatian saya untuk Nandha. Saya sekaligus meminta maaf karena belum sempat menengok. Saya ingat Olitz bilang kalau hari itu adalah hari ke 73 Nandha berada di rumah sakit. Saya dan beberapa teman juga sempat berencana membuat acara sebagai bentuk perhatian untuk Nandha. Namun sepertinya belum sempat acara itu terwujud, Allah terlebih dahulu memanggil Nandha pulang.
Bersama seorang teman, saya baru bisa mengunjungi keluarga Nandha sehari setelah Nandha dikebumikan. Kami berbincang tentang banyak hal. Olitz sempat menunjukkan kepada kami surat yang ditulis Sean untuk sang ibunda yang berisi kerinduan. Saya tidak berani membayangkan apa yang saya rasakan kalau semua itu terjadi kepada saya. Satu hal yang pasti, dibutuhkan hati yang kuat untuk bisa ikhlas menghadapi semua, dan saya melihat itu ada pada Olitz dan Sean.
Saya tidak sempat bersaksi di pemakaman Nandha, namun saya ingin menuliskan di sini bahwa sebagai seorang muslimah, mendiang adalah muslimah yang baik. Sungguh layak jika Allah menempatkan beliau di surga-Nya. Doa saya untuk Olitz dan ananda Sean, semoga Allah selalu menyayangi kalian. Semoga Allah mengumpulkan kalian semua kelak di surga-Nya.

March 17, 2016

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an