Rezeki

Dulu, semasa saya kecil, masa sebelum mall dan Timezone, Muludan atau pasar malam di alun-alun keraton Kasepuhan merupakan tempat hiburan yang sangat istimewa di kota Cirebon. Muludan ini diselenggarakan sekitar satu bulan sebelum tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pasar malam yang berlangsung sebulan penuh itu sangat dinantikan seluruh warga cirebon sebagai event belanja sekaligus rekreasi. Ratusan pedagang datang dari berbagai daerah seluruh lndonesia. Mereka juga rela membayar sewa yang mahal untuk berjualan di area Muludan dengan harapan dapat meraup untung yang melimpah dengan berkunjungnya hampir seluruh warga kota.
Barang-barang yang dijual di Muludan sangat beraneka ragam. Sebagian besar memang bisa didapatkan di pasar, namun banyak juga barang-barang musiman yang hanya dijual pada saat Muludan. Ada beberapa kategori barang yang menjadi favorit para pedagang yaitu makanan, pakaian dan mainan anak-anak.
Mulai dari makanan, kita akan sangat mudah menemukan pedagang makanan yang berjejer di pinggir jalan bahkan 100 hingga 200 meter sebelum arena pasar malam. Mereka menjual makanan yang sama: martabak telur, martabak manis bangka dan tahu petis. Model gerobak mereka pun bahkan boleh dikatakan seragam dengan nama yang hampir sama juga. Makanan lain yang sering ditemukan adalah manisan pepaya dan stand makanan khas cirebon "docang".
Penjual kebutuhan fashion seperti pakaian dan aksesoris mendominasi lapak yang ada di area Muludan. Untuk pakaian wanita dan anak-anak biasanya lebih mengikuti tren dibandingkan pakaian laki-laki. Saya ingat model jilbab yang sangat terkenal waktu itu model Desi Ratnasari dan untuk anak-anak adalah kaos-kaos superhero.
Selain itu, favorit lainnya adalah mainan anak-anak. Salah satunya adalah mobil-mobilan kayu berukuran besar yang dimainkan dengan ditarik. Model yang dipakai biasanya truk dan bis, mungkin karena pembuatannya lebih mudah. Mainan lainnya yang terkenal adalah perahu minyak goreng. Perahu ini dibuat dari bahan seng dan mampu berjalan di atas air dengan teknik uap. Kapas di belakang perahu yang dibasahi minyak goreng dinyalakan dan memanaskan air yang mengisi sebagian lambung kapal. Uap bertekanan yang dikeluarkan melalui semacam knalpot di ujung kapal akan medorong kapal maju. Mainan sederhana yang seru. Mainan lainnya yang tidak kalah laris adalah mainan berbahan plastik berbentuk pistol air, senapan otomatis model Rambo dan Commando, senapan otomatis dengan lampu, mobil-mobilan, alat masak, boneka dan banyak lainnya.
Selain makanan, pakaian dan mainan anak-anak, arena juga dipenuhi dengan permainan ala pasar malam seperti karosel kuda, ferris wheel, ombak banyu, permainan ketangkasan lempar gelang dan banyak permainan lainnya.
Hingga kini, Muludan masih diselenggarakan di tempat yang sama. Namun, sudah lama sekali saya tidak berkunjung. Kunjungan terakhir yang saya ingat adalah sekitar belasan tahun yang lalu, namun sepertinya tidak mewakili kenangan masa kecil saya akan Muludan.
Ada hal lain yang menarik dari Muludan, pasar tradisional maupun moderen yang mengumpulkan pedagang barang sejenis dalam satu tempat yaitu bahwa rezeki itu sudah diatur sedemikian rupa. Allah tidak bingung dalam membaginya. Ketika ada dua toko yang bersebelahan, menjual barang yang sama dengan harga yang sama, maka rezeki masing-masing pemilik toko tidak akan tertukar. Masing-masing mempunyai rezeki sesuai kadar yang ditetapkan padanya. Seorang pembeli akan Allah gerakkan hatinya membeli di toko satu, seorang pembeli lagi mungkin membeli di toko yang lainnya.
Ada empat hal yang Allah sudah tetapkan bagi manusia sejak ditiupkan rohnya di dalam kandungan: rizki, ajal, amal dan nasibnya (celaka dan bahagianya). Sungguh manusia tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, sehingga hal yang dapat dilakukan oleh manusia adalah berusaha. Manusia tidak juga sepatutnya khawatir. Jika manusia lemah maka Allah Maha Kuat, Dialah tempat segala mahluk bergantung. Hiduplah dengan mengikuti petunjuk dan manual yang sudah ditetapkan. Jalani dengan ikhlas, mudah-mudahan Allah akan meridhoi.

March 30, 2016

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an

Yang Muda Berhaji