Kembali Meraih al-Quran

Di rumah, saya memiliki beberapa mushaf al-Quran. Salah satu mushaf adalah satu dari sekian banyak barang seserahan yang dibawa pada waktu saya menikah. Mushaf yang lain dibeli istri saya ketika dia ingin kembali belajar membaca al-Quran, mushaf ini dilengkapi petunjuk berupa warna yang berbeda pada tanda baca yang memerlukan perhatian khusus. Mushaf lain yang saya punya adalah mushaf dengan terjemahan bahasa Indonesia. Ada juga mushaf standar terbitan timur tengah yang tulisannya sangat enak dan jelas untuk dibaca, sayang kertasnya agak tipis.
Setiap muslim, bisa dipastikan mempunyai satu mushaf al-Quran di rumahnya. Bahkan banyak juga yang mempunyai lebih dari satu seperti saya. Ya karena harga mushaf al-Quran ini memang tidak terlalu mahal dan kita bisa dapatkan dengan mudah. Namun sayang sekali kebanyakan kita hanya sebatas memiliki. Kebanyakan mushaf al-Quran hanya berakhir di rak-rak buku dan lemari pajangan.
Tidak kurang berbagai ayat menjelaskan fungsi alquran sebagai petunjuk, sebagai pedoman, sebagai pembawa kabar gembira, sebagai rahmat, sebagai cahaya, sebagai mu'jizat, sebagai obat, sebagai pengajaran, sebagai ruh dan lainnya. Namun bagaimana fungsi-fungsi al-Quran ini bisa berpengaruh bagi kehidupan kita?
Pernahkah kita berada dalam dalam sebuah rumah dengan pintu dan jendela tertutup? walaupun matahari bersinar sangat terang namun kita tidak dapat merasakan kehangatan dan sinarnya. Begitu juga dengan cahaya al-Quran, hanya bisa masuk ke dalam hati kita jika pintu dan jendela hati kita terbuka.
Salah satu ciri orang beriman adalah bertambahnya keimanan mereka tatkala dibacakan ayat-ayat-Nya. Bagaimana dengan kita? Adakah bacaan al-Quran hanya begitu saja melewati telinga kita tanpa memasuki relung-relung hati kita? Apakah hati kita sebegitu kerasnya hingga ayat-ayat Allah sama sekali tidak membekas dalam hati kita? Apakah hati kita lebih keras dari gunung yang apabila diturunkan Al-Quran diatasnya dia akan tunduk terpecah belah karena ketakutannya kepada Allah?
Jika Allah mengizinkan kita melihat sinar matahari esok, berarti masih ada kesempatan bagi kita untuk menapaki jalan-jalan kehidupan yang diterangi cahaya dan petunjuk-Nya, masih ada kesempatan untuk mencari kesembuhan bagi jiwa-jiwa kita dalam ayat-ayat-Nya, masih ada kesempatan bagi kita untuk menyongsong kabar gembira dari-Nya, masih ada kesempatan bagi kita untuk menebarkan kedamaian dan berbagi rahmat dan karunia-Nya.
Marilah kita kembali meraih al-Quran dari rak-rak buku kita, dari lemari-lemari pajangan rumah kita sekarang juga. Bacalah, renungkanlah, biarkan cahayanya memenuhi relung hatimu, hingga kehangatannya menggerakkan tanganmu untuk membesarkan nama-Nya dan menundukkan kepalamu untuk bersujud hanya kepada-Nya dan menggerakan hatimu untuk mengasihi sesama dan semesta.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia). [QS 3:8]

December 31, 2015

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an