Habiskan Makananmu.

Beberapa tahun yang lalu, saya dan istri mampir di Sarinah untuk makan. Kami makan si sebuah rumah makan cepat saji. Walaupun hari sudah larut malam, meja-meja disekitar tampak terisi. Saya perhatikan tidak jauh dari meja saya ada beberapa meja yang terisi. Di antara pengunjung yang sedang makan, saya melihat seorang bapak berpakaian cukup rapih sedang menikmati makanannya. Dia makan dengan lahap seperti kami yang memang lapar.
Tidak berapa lama, bapak tadi pindah ke meja yang baru saja ditinggalkan oleh beberapa orang pengunjung. Lalu, bapak tadi saya lihat kembali makan. Namun, yang sedikit mengejutkan saya adalah bapak tadi memakan apa yang ditinggalkan pengunjung. Kemudian, dia berpindah ke meja lainnya yang baru saja ditinggalkan dan kembali makan di sana. Setelah lama saya perhatikan, rupannya dia makan dari sisa-sisa makanan yang baru saja ditinggalkan pengunjung.
Akhir-akhir ini di internet beredar sebuah cerita tentang seorang Indonesia yang mendapatkan denda karena tidak menghabiskan makanannya di sebuah restoran di sebuah kota di Jerman.
Ceritanya kurang lebih begini: seorang Indonesia dan beberapa temannya pergi ke sebuah restoran. Mereka mendapati hanya ada beberapa pengunjung. Karena mereka lapar, mereka memesan banyak makanan. Selesai mereka makan, mereka meninggalkan begitu saja makanan yang tersisa. Belum sempat mereka melangkah, seorang wanita tua dari meja sebelah menghampiri mereka dan menegur dan menanyakan mengapa dia tidak menghabiskan makanannya. Mereka berdebat dengan wanita tua itu lalu teman wanita tua tersebut menelpon seseorang. Tidak lama kemudian datang seorang petugas. Setelah tahu duduk permasalahannya, petugas tersebut memberi mereka denda karena menyisakan makanan yang mereka pesan. Mereka dinilai telah menyia-nyiakan sumber daya yang dimiliki bersama.
Rasulullah SAW telah mengajari kita untuk menghormati dan mencari keberkahan dalam makanan. Kita dianjurkan untuk menakar makanan sesuai kebutuhan kita sehingga kemungkinan besar kita bisa habiskan dan tidak menyisakannya. Bahkan, kita dianjurkan untuk mengambil kembali makanan yang jatuh dan memakannya setelah kita membersihkannya dan menjilati jari-jari setelah makan.
Kadang-kadang kita memang lupa atau melupakan anjuran-anjuran ini. Kita terkadang memesan banyak sekali makanan karena khawatir makanan tersebut tidak cukup. Apalagi, rumah makan yang kita datangi adalah rumah makan all you can eat, sepertinya kalau bisa semua makanan kita ambil dan kita makan semuanya. Akhirnya bisa ditebak, banyak sekali makanan yang tersisa dan terbuang. Saya juga banyak melihat ini di hotel-hotel pada waktu sarapan, di pesta-pesta pernikahan dan bahkan mungkin di rumah-rumah kita.
Coba periksa kulkas-kulkas di rumah kita, adakah makanan atau bahkan bahan makanan yang sudah lama kita beli tapi belum sempat kita makan atau kita masak. Banyak makanan dan bahan makanan berakhir di tempat sampah bahkan sebelum sempat dihidangkan di meja makan. Betapa menyedihkan.
Andaikan bahan makanan atau makanan sisa tadi bisa dinilai dengan uang, mungkin bisa digunakan untuk memberi makan satu atau dua orang lain yang membutuhkan dan mungkin bapak di cerita saya yang pertama tadi tidak perlu makan dari sisa-sisa pengunjung hanya untuk bertahan hidup.

December 12, 2015

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an

Yang Muda Berhaji