Minimalist
Saya 24 jam belakangan ini membaca beberapa artikel tentang minimalism. Sebuah faham yang secara sekilas saya tangkap adalah membuang segala sesuatu yang berlebihan dalam hidup untuk membuat kita fokus kepada hal-hal yang paling penting sehingga kita bisa meraih kebahagiaan, kepuasan dan kebebasan dalam hidup.
Menjadi minimalist dimulai dari menyingkirkan barang-barang yang tidak kita perlukan (bisa menjual atau memberikan kepada orang lain) dan membuang obsesi untuk melakukan segalanya dan terlalu banyak hal. Menyingkirkan hal-hal yang tidak berguna sehingga terbebas dari pengalihan dan mempunyai ruang lebih dalam hidup untuk mencapai tujuan yang sejati.
Secara lebih jauh, menjadi seorang minimalist adalah tentang pemikiran kembali apa yang menjadi prioritas kita dalam hidup sehingga kita bisa melepaskan segala sesuatu yang berlebihan - barang-barang, ide, bahkan hubungan - yang tidak memberikan nilai lebih dalam hidup.
Ini menarik buat saya. Kita terkadang disibukkan dengan hal-hal tidak penting dalan hidup hingga kita lupa tujuan yang sebenarnya. Kadang kita terlalu menggunakan banyak waktu untuk berbelanja sampai-sampai kita tidak punya waktu untuk menikmati hasil belanjaan kita.
Well, ajaran seperti ini sebenarnya tidak jauh-jauh musti mencari. Rasulullah adalah boleh dibilang seorang yang lebih dulu menjalankan hidup seperti ini. Kita bisa mencontohnya dari beliau.
September 2, 2015
Comments
Post a Comment