Memikul Dunia
Dari Anas ra., ia berkata, sesungguhnya Rasulullah bersabda:
"Ya Allah, sebenarnya tidak ada kehidupan yang sesungguhnya kecuali kehidupan akhirat" (HR Bukhari dan Muslim)
"Ya Allah, sebenarnya tidak ada kehidupan yang sesungguhnya kecuali kehidupan akhirat" (HR Bukhari dan Muslim)
Di sini dijelaskan tujuan yang sebenarnya: Akhirat. Lantas apakah kita tidak boleh "hidup" di dunia? boleh. yang tidak boleh itu kalau dunia mengalihkanmu dari tujuanmu yang sebenarnya.
Dunia merupakan persinggahan semata, semakin banyak kamu mengumpulkan perhiasan di dunia dan menyimpannya, semakin lambat kamu mencapai kebahagiaan di akhirat.
Ada dua orang melakukan perjalanan dengan tujuan yang sama. Di tengah perjalanan, mereka diberikan kesempatan untuk beristirahat di sebuah rest area dan di sana mereka diberi voucher makan sepuasnya dan masing-masing diberi batu giok seberat 100 kg. Orang pertama makan sepuasnya sampai-sampai dia kekenyangan dan mengantuk. Ketika dia melanjutkan perjalanan, dia membawa serta batu giok seberat 100 kg itu, memasukannya dalam karung dan dia panggul di pundaknya, dia berharap bisa menjualnya di tempat tujuannya nanti.
Orang yang kedua, dia hanya makan secukupnya, meminum air dan sedikit kopi, cukup untuk membuatnya segar dalam melanjutkan perjalanannya. Giok seberat 100kg yang dia dapatkan sebagian dibagi-bagikan kepada orang-orang lain di rest area itu, sebagian lagi dia tukarkan dengan voucher lain yaitu voucher kendaraan dan menukarkannya dengan sebuah mobil lalu dia melanjutkan perjalanannya dengan mobil itu.
Sekarang pertanyaannya, diantara dua orang itu, manakah yang lebih duluan sampai dengan keadaan yang lebih baik?
Dari Abdullah bin Mas'ud ra., ia berkata: Rasulullah SAW tidur di atas tikar. Ketika beliau bangun, nampak bekas tikar itu di punggungnya. Kemudian kami mengajukan usul: "Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami ambilkan kasur untukmu?" beliau bersabda: "Apakah artinya dunia ini untukku, sedangkan aku di dunia ini bagaikan orang yang berpergian dan berteduh di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya." (HR Tirmidzi)
September 4, 2015
Comments
Post a Comment