Kamera Pengawas
Dahulu, seingat saya, kamera pengawas hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu seperti bank dan tempat-tempat yang membutuhkan pengawasan keamanan yang ketat. Hal tersebut dikarenakan mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk memasang perangkat tersebut.
Kamera pengawas dibutuhkan pada tempat-tempat dengan faktor risiko yang tinggi semisal tempat yang sangat luas, tempat yang sulit dijangkau dan tempat tanpa pengawasan petugas keamanan yang memadai. Kamera pengawas juga digunakan sebagai sarana yang efisien untuk melengkapi sistem keamanan yang sudah ada.
Selanjutnya, perkembangan teknologi yang canggih membuat biaya yang dibutuhkan untuk memasang perangkat kamera pengawas semakin terjangkau. Perkembangan teknologi pula membuat pilihan perangkat semakin beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Sekarang, kamera pengawas sudah ada di hampir semua tempat. Sebut saja ATM, minimarket, supermarket, lampu lalu lintas, kantor-kantor, tempat parkir, lift, gang-gang, di rumah-rumah, di tempat-tempat ibadah, dan hampir semua tempat sudah dipasangi kamera pengawas. Bahkan, jika tidak melanggar undang-undang tertentu, kamar hotel dan kamar mandi juga akan dipasangi kamera pengawas.
Mengapa semua tempat dipasangi kamera pengawas? Dengan diawasi, diharapkan kita berfikir kembali jika hendak melakukan hal-hal yang melanggar peraturan, norma, dan nilai-nilai. Kecuali, kita memang nekat.
Manusia, sepanjang hidupnya sebenarnya berada dalam pengawasan yang tidak terbatas. Di mana saja, kapan saja. Hasil pengawasan ini direkam dan akan ditayangkan ulang di sebuah padang luas yang diberi nama Mahsyar. Di dalam video yang ditayangkan itu masing-masing manusia menjadi pemeran utama. Video itu akan ditayangkan dengan script dari malaikat Rakib Atid, yang setia mencatat apa saja perbuatan kita bahkan sampai ke suara hati tersenyap pun.
Ada sebuah hadist shahih dari Umar ra. yang diriwayatkan oleh Muslim yang mengingatkan kita bahwa kita selalu ingat bahwa kita dalam pengawasan Allah SWT. Rasulullah pernah ditanya beberapa pertanyaan oleh seseorang yang ternyata adalah malaikat Jibril. Salah satu pertanyaannya adalah tentang ihsan. Rasulullah menjawab : ihsan adalah hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat engkau.
Jadi, jika dengan pengawasan yang sebegitu ketat dan tidak mungkin luput saja kita masih berbuat melanggar ketentuan, berarti memang kita benar-benar nekat.
Manusia memang tempatnya salah dan lupa. Karena lupa dan salahnya, dia tersesat. Namun, jangan khawatir, sebaik-baiknya orang yang salah arah adalah orang yang selalu kembali ke jalan yang benar. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Allahu a'lam.
Oktober 6, 2015
Comments
Post a Comment