Connecting People

Connecting People adalah tagline Nokia, merek yang pernah merajai pasar telepon selular dunia. Telepon selular bisa menghubungkan satu orang dengan lainnya. Ingin mengungkapkan perasaan dengan singkat? ada pesan pendek. Ingin berbicara langsung? bisa dengan menelpon. Cukup dial beberapa nomor lalu kita bisa berbicara dengan orang yang kita tuju tanpa bertemu langsung, tanpa mengeluarkan ongkos transport, tanpa meluangkan waktu untuk berpergian, tanpa jeda waktu dan tidak peduli orang yang kita tuju tersebut di rumah ataupun tidak.
Seiring waktu, lahir juga makhluk ghaib yang bisa menjadi penghubung manusia dengan dunia yang tidak dibatasi ruang dan waktu, dunia maya. Dunia yang didalamnya bisa menaruh dan mengambil apa saja, mencari apa saja, menemukan apa saja, membeli apa saja dan menjual apa saja. Makhluk ini bernama internet.
Kemudian, di dalam dunia yang dihubungkan dengan internet itu lahirlah taman-taman bermain dan klub-klub tempat bersosialisasi dan mejeng yang membuat manusia merasa bisa mengenal siapa saja, dikenal siapa saja, mengatai siapa saja, berkata apa saja, mengikuti siapa saja dan diikuti siapa saja.
Tidak berapa lama, telepon selular konvensional yang hanya bisa menelefon dan sms dianggap basi karena kemudian muncul makhluk yang lebih keren, lebih muda, dan tentu saja lebih pintar. Makhluk itu bernama Smartphone. Makhluk ini bukan hanya pintar, namun juga bisa merebut hati dan pandai merayu. Rayuannya bahkan membuat kita menyentuhnya lebih lama dari pada kita menyentuh istri kita dan anak-anak kita.
Jelas saja Smartphone dipilih, selain bisa connecting people, smartphone bisa membuat kita merasa selalu terhubung dengan dunia nyata dan virtual. Membuat kita merasa bisa tahu segalanya, merasakan segalanya di mana saja dan kapan saja, dengan hanya menggerakan ujung jari.
Kini, hampir semua orang mempunyai smartphone. Bahkan untuk sebagian kita, smartphone harus yang paling mutakhir, jaringan musti yang paling cepat supaya koneksi lancar dan tidak lemot. Semuanya harus selalu ter-update, paket data selalu terjaga, untuk meyakinkan kita selalu terkoneksi.
Jika urusan smartphone saja sepenting ini, saya lalu bagaimana dengan koneksi kita dengan diri sendiri, dengan orang yang kita cintai dan dengan Tuhan? Apakah kita memakai perangkat paling mutakhir, apakah jaringan yang kita pakai dapat diandalkan, apakah kita selalu mengapdet pembaruan-pembaruan?

September 30, 2015

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an