Are We Really Happy?

Sudahkah kamu membaca artikel yang saya bagikan sebelumnya? Jika belum, silahkan baca barang sejenak. disini
Jika kamu sudah membaca, mungkin kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis di paragraf akhir. Jika kamu kehilangan segalanya (rumahmu, istrimu, suamimu, anak-anakmu, kecantikanmu, jabatanmu, mobilmu, anjing kesayanganmu, kucing kamu yang lucu dan lainnya yang kamu miliki) apakah kamu masih bisa merasa berbahagia? Apakah yang tersisa dalam dirimu ketika semua itu diambil? Apakah kebahagiaanmu tergantung kepada seseorang, suatu tempat, atau sesuatu?
Terus terang, saya belum bisa menjawabnya. Jawabanya mungkin baru saya temui di sepanjang hidup saya ketika satu persatu apa yang saya cintai di kehidupan dunia pergi, termasuk kehidupan itu sendiri.
Ketika semua yang kita anggap bisa membuat kita menemukan kebahagiaan di dunia pergi meninggalkan kita, maka yang tersisa adalah jiwa kita. Jiwa yang akan kembali kepada sang pencipta.
Sesungguhnya jiwa yang berbahagia adalah jiwa yang diseru Rabb-nya:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠﴾
Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku. (QS.Alfajri :27-30)
Semoga kita menjadi jiwa-jiwa yang tenang yang diseru Allah dalam ayat tersebut dengan selalu memohon pertolongan kepada Allah untuk selalu mengingat-Nya, selalu menjadi hamba yang bersyukur pada-Nya dan beribadah dengan baik kepada-Nya.

September 1, 2015

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an