Posts

Showing posts from October, 2015

Di Mana Membeli Pakaian Taqwa?

Hari kamis pekan lalu saya sampai di gili Trawangan setelah menaiki speed boat selama kurang lebih 20 menit. Karena hotel saya terletak di sisi barat pulau, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan cidomo, kereta kuda. Saya bertanya kepada pengemudi cidomo adakah masjid yang melaksanakan shalat Jumat di gili Trawangan ini. Saya diberitahu kalau masjid agung gili Trawangan terletak tidak jauh dari sentral. Sentral adalah pusat keramaian pulau dan tempat berkumpulnya penginapan, restoran, bar, pusat reservasi watersport dan lain-lain. Keesokan harinya, hari Jumat, saya sengaja menyewa dua sepeda untuk mencapai sentral dan berkeliling pulau. Di pulau ini hanya ada dua alat transportasi: cidomo dan sepeda. Pilihan jatuh kepada sepeda karena dengan sepeda saya dan keluarga akan bisa mengelilingi pulau dengan santai, berhenti di manapun kami suka dan tentu saja harganya lebih murah dari pada menyewa Cidomo yang biayanya adalah sekitar 100rb untuk satu tujuan. Menyewa sepeda biayanya hany

"Apa masih mau masak-memasak dengan minyak sawit?"

"Apa masih mau masak-memasak dengan minyak sawit?" Pertanyaan itu ada di wall seorang teman nya teman facebook saya. Saya sudah lama tidak. Sudah sekitar tiga tahun terakhir saya tidak lagi memakai minyak sawit untuk memasak. Saya memakai minyak kelapa. Ketika istri saya bertanya kepada saya kenapa tidak mau lagi memakai minyak kelapa sawit, saya bilang banyak pengusaha sawit merubah hutan alami secara masif menjadi perkebunan. Sekitar 2 tahun lalu saya berkesempatan mengunjungi perkebunan sawit. Perkebunan yang saya kunjungi terletak +-4 jam perjalanan dari Palembang. Sampai di sana saya disuguhi pemandangan yang membuat saya takjub : pohon sawit sejauh mata saya memandang. Kalau boleh saya bernyanyi maka saya akan bernyanyi "main-main ke kebun sawit luas-luas sekali.. kiri kanan ku lihat saja pohon sawit semuaaa.." Luas perkebunan sawit itu puluhan bahkan ratusan ribu hektar. Pohon-pohon sawit ditanam dengan rapih berjajar-jajar ditanam dengan jarak yang

Adam AS

Karena sedang cuti, saya mau cerita yang ringan-ringan saja. Cerita lama tentang bapak kita Adam AS. Setelah diciptakan, bapak moyang kita, Adam AS diajarkan oleh Allah pengetahuan yang yang tidak diberikan kepada mahluk lain selain manusia. Setelah diajarkan pengetahuan, Allah kemudian membangga-banggakan Adam AS dan memamerkannya kepada malaikat apa yang telah diajarkan-Nya kepada Adam AS. Malaikat diberi test dengan diperintah untuk menyebutkan nama-nama benda. Karena memang belum pernah diajarkan, malaikat menyerah karena mereka tidak mungkin mengetahui apa yang belum diajarkan kepada mereka. Mereka juga mengakui sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Lalu, untuk menunjukan kekuasaan-Nya, Allah memerintahkan malaikat dan semua mahluk yang ada di surga untuk bersujud kepada Adam, makhluk canggih yang diciptakan-Nya dari tanah. Walaupun sudah diumumkan kalau manusia ini adalah makhluk canggih yang mempunyai fitur-fitur yang tidak dimiliki oleh malaikat, jin dan

Fototropisme

Kisah berikut bukan kisah yang luar biasa, dahsyat maupun spektakuler untuk diceritakan. Ini cuma tentang pohon mangga yang saya tanam di depan rumah, di tanah antara jalan dan selokan. Pohon mangga yang ditanam di depan rumah itu baru tahun ini bisa benar-benar dipetik buahnya. Sebelumnya, walaupun berbunga, selalu saja bunganya tidak mampu bertahan karena rontok. Nah, tahun ini benar-benar berbeda, setelah menunggu sekitar lima tahun lebih, bunga-bunga mangga bisa bertahan  sampai menjadi buah yang besar. Saya akhirnya bisa tahu jenis buah mangga di depan rumah saya itu adalah mangga kelapa. Dinamai buah mangga kelapa karena buahnya memang bisa tumbuh sampai sebesar buah kelapa. Hari ini, pintu rumah saya diketuk seseorang, dia minta izin memetik satu buah mangga yang memang terlihat ranum seukuran lebih besar dari mangga gedong yang paling besar sekalipun. Saya bilang silahkan saja. Lalu saya bilang buah mangga itu bisa tumbuh sampai sebesar buah kelapa. Dia bilang tidak apa-a

Kamera Pengawas

Dahulu, seingat saya, kamera pengawas hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu seperti bank dan tempat-tempat yang membutuhkan pengawasan keamanan yang ketat. Hal tersebut dikarenakan mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk memasang perangkat tersebut. Kamera pengawas dibutuhkan pada tempat-tempat dengan faktor risiko yang tinggi semisal tempat yang sangat luas, tempat yang sulit dijangkau dan tempat tanpa pengawasan petugas keamanan yang memadai. Kamera pengawas juga digunaka n sebagai sarana yang efisien untuk melengkapi sistem keamanan yang sudah ada. Selanjutnya, perkembangan teknologi yang canggih membuat biaya yang dibutuhkan untuk memasang perangkat kamera pengawas semakin terjangkau. Perkembangan teknologi pula membuat pilihan perangkat semakin beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Sekarang, kamera pengawas sudah ada di hampir semua tempat. Sebut saja ATM, minimarket, supermarket, lampu lalu lintas, kantor-kantor, tempat parkir, lift, gang-gang, di rumah-rumah,

Connecting People

Connecting People adalah tagline Nokia, merek yang pernah merajai pasar telepon selular dunia. Telepon selular bisa menghubungkan satu orang dengan lainnya. Ingin mengungkapkan perasaan dengan singkat? ada pesan pendek. Ingin berbicara langsung? bisa dengan menelpon. Cukup dial beberapa nomor lalu kita bisa berbicara dengan orang yang kita tuju tanpa bertemu langsung, tanpa mengeluarkan ongkos transport, tanpa meluangkan waktu untuk berpergian, tanpa jeda waktu dan tidak pedu li orang yang kita tuju tersebut di rumah ataupun tidak. Seiring waktu, lahir juga makhluk ghaib yang bisa menjadi penghubung manusia dengan dunia yang tidak dibatasi ruang dan waktu, dunia maya. Dunia yang didalamnya bisa menaruh dan mengambil apa saja, mencari apa saja, menemukan apa saja, membeli apa saja dan menjual apa saja. Makhluk ini bernama internet. Kemudian, di dalam dunia yang dihubungkan dengan internet itu lahirlah taman-taman bermain dan klub-klub tempat bersosialisasi dan mejeng yang membuat

Mengunjungi Boscha

"Jadi, kalau matahari mati itu artinya kiamat?" Pertanyaan itu diajukan oleh seorang bapak berusia kurang lebih 60 tahun pada sebuah sesi tanya jawab di Observatorium Boscha. Saya dan keluarga alhamdulillah pada akhirnya berkesempatan juga mengunjungi observatorium Boscha yang entah apa sebabnya selalu kami lewati begitu saja setiap kali kami mengunjungi Lembang. Pada sesi yang dibagi satu jam sekali, setelah selesai menerangkan sejarah observatorium Boscha dan instrumen yang digunakan, ahli yang memandu memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk memberikan beberapa pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang saya ingat adalah pertanyaan seorang bapak di awal tulisan tadi. Saya ingat sebelumnya astronom yang memandu kami pada sesi itu menjelaskan mengenai fase-fase hidup sebuah bintang. Seperti manusia, bintang juga dilahirkan, hidup, tua dan mati. Usia matahari diperkirakan sekitar 5 miliar tahun. Jika umur rata-rata bintang adalah 10 tahun maka perkiraan sisa umur mata

Buku Manual

Sekitar 2 tahun yang lalu, saya diberi kesempatan untuk mengikuti short course beberapa minggu di Jepang. Saya tentu sangat senang sekali, apalagi beberapa aktris dan penyanyi favorit saya berasal dari Jepang dan tentu saja saya senang bisa melihat negeri asal Toyota, Honda, Yamaha, Kawasaki dan hampir semua merek motor dan mobil berasal. Karena hanya beberapa minggu, saya ingin bawaan saya tidak terlalu banyak dan untuk laptop pun saya membawa yang paling kecil yang saya punya. Sesampai di sana, saya langsung diantar ke pusat pengajaran sekaligus asrama yang telah disediakan. Asrama itu berlokasi di tengah kota Tokyo. Karena kamar belum siap, maka saya dipersilahkan untuk menunggu. Sambil menunggu, saya mencoba menyalakan laptop dan mencari-cari sinyal wifi. Ternyata tidak ada. Kemudian saya tanya ke resepsionis apakah ada wifi gratisan di ruang tunggu, ternyata memang tidak ada. Ya sudah. Lalu saya tanya apa di kamar ada internet. Jawabannya cukup menggembirakan sekaligus meny

Akrab dengan Al-Quran

Status ini nggak akan panjang. Barusan saya mendengarkan sebuah lagu dari seorang penyanyi tahun 90-an yang merupakan lagu cover dari lagu sebuah grup tahu 70-an. Seorang teman saya ada yang bertanya, itu lagu siapa? Lalu saya terangkan itu lagu judulnya apa, dibawakan oleh grup apa dan merupakan cover dari grup apa yang ngetop tahun berapa. Saya memang hafal berbagai macam judul lagu dari berbagai genre dan berbagai masa. Namun, saya bertanya-tanya, seandainya saya dibacaka n sebuah ayat Al-Quran dan ditanya ayat itu ayat ke berapa dari surat apa, kemungkinan besar saya bisa jawab atau tidak ya? Saya jadi malu, rupannya selama ini saya lebih akrab dengan lagu-lagu dari pada ayat-ayat Al-Quran. Bagaimana dengan kamu? September 21, 2015

Meminjami Allah

Secara sederhana menurut akuntansi, harta yang kita miliki berupa barang-barang seperti peralatan, kendaraan, perabotan, dan bangunan akan habis disusutkan dalam waktu 4 tahun, 8 tahun, 16 tahun atau paling lama 20 tahun. Selain harta yang akan habis disusutkan, ada juga harta yang tidak disusutkan seperti tanah, uang dll. Untuk harta lain yang tidak disusutkan, berapa waktu paling lama kita diberi kesempatan untuk bisa memilikinya? Jawabannya jelas: sampai kematian menjemput  kita. Setelah itu, harta yang tersisa akan diwarisi oleh ahli waris kita. Jika demikian, mana sesungguhnya harta yang benar-benar diperuntukkan bagi kita? حَدَّثَنِي سُوَيْدُ بْنُ سَعِيْدٍ حَدَّثَنِي حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ عَنِ الْعَلاَءِ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَقُوْلُ الْعَبْدُ مَالِي مَالِي إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ ثَلاَثٌ مَا أَكَلَ فَأَفْنَى أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَار

Saya Berhenti Merokok

Ketika menyelesaikan tulisan ini, saya baru menikmati sebatang rokok terakhir saya. Buat anda perokok, siapkan kopi dan rokok anda, bagi anda yang tidak merokok, boleh baca ini sambil minum kopi atau apa pun yang anda suka karena tulisan ini akan sedikit panjang. Merokok memang nikmat, setidaknya itu yang saya rasakan dan saya juga yakin semua perokok rasakan. Saya merokok dalam berbagai keadaan, sebut saja ketika saya buang hajat, sehabis makan, sambil membaca, mengobrol dll. Namun, bila saya ingat-ingat, sebagian besar waktu yang saya habiskan untuk merokok adalah justru ketika saya sedang tidak melakukan apa-apa. Rokok yang saya hisap setidaknya butuh waktu 5-10 menit untuk dihabiskan jadi bisa dihitung berapa banyak waktu yang saya habiskan untuk merokok setidaknya 10 batang sehari. Terkadang, namun jarang sekali, rokok saya hisap ketika saya merasa gugup atau tertekan dan saya gunakan untuk membantu saya berkonsentrasi. Mungkin rokok tidak benar-benar menekan rasa gugup, ra

Memikul Dunia

Dari Anas ra., ia berkata, sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Ya Allah, sebenarnya tidak ada kehidupan yang sesungguhnya kecuali kehidupan akhirat" (HR Bukhari dan Muslim) Di sini dijelaskan tujuan yang sebenarnya: Akhirat. Lantas apakah kita tidak boleh "hidup" di dunia? boleh. yang tidak boleh itu kalau dunia mengalihkanmu dari tujuanmu yang sebenarnya. Dunia merupakan persinggahan semata, semakin banyak kamu mengumpulkan perhiasan di dunia dan menyimpannya, semakin lambat kamu mencapai kebahagiaan di akhirat. Ada dua orang melakukan perjalanan dengan tujuan yang sama. Di tengah perjalanan, mereka diberikan kesempatan untuk beristirahat di sebuah rest area dan di sana mereka diberi voucher makan sepuasnya dan masing-masing diberi batu giok seberat 100 kg. Orang pertama makan sepuasnya sampai-sampai dia kekenyangan dan mengantuk. Ketika dia melanjutkan perjalanan, dia membawa serta batu giok seberat 100 kg itu, memasukannya dalam karung dan dia panggul di p

Minimalist

Saya 24 jam belakangan ini membaca beberapa artikel tentang minimalism. Sebuah faham yang secara sekilas saya tangkap adalah membuang segala sesuatu yang berlebihan dalam hidup untuk membuat kita fokus kepada hal-hal yang paling penting sehingga kita bisa meraih kebahagiaan, kepuasan dan kebebasan dalam hidup. Menjadi minimalist dimulai dari menyingkirkan barang-barang yang tidak kita perlukan (bisa menjual atau memberikan kepada orang lain) dan membuang obsesi untuk melakuka n segalanya dan terlalu banyak hal. Menyingkirkan hal-hal yang tidak berguna sehingga terbebas dari pengalihan dan mempunyai ruang lebih dalam hidup untuk mencapai tujuan yang sejati. Secara lebih jauh, menjadi seorang minimalist adalah tentang pemikiran kembali apa yang menjadi prioritas kita dalam hidup sehingga kita bisa melepaskan segala sesuatu yang berlebihan - barang-barang, ide, bahkan hubungan - yang tidak memberikan nilai lebih dalam hidup. Ini menarik buat saya. Kita terkadang disibukkan dengan

Are We Really Happy?

Sudahkah kamu membaca artikel yang saya bagikan sebelumnya? Jika belum, silahkan baca barang sejenak. disini Jika kamu sudah membaca, mungkin kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis di paragraf akhir. Jika kamu kehilangan segalanya (rumahmu, istrimu, suamimu, anak-anakmu, kecantikanmu, jabatanmu, mobilmu, anjing kesayanganmu, kucing kamu yang lucu dan lainnya yang kamu miliki) apakah kamu masih bisa merasa berbahagia? Apakah yang tersisa dalam dirimu ketika se mua itu diambil? Apakah kebahagiaanmu tergantung kepada seseorang, suatu tempat, atau sesuatu? Terus terang, saya belum bisa menjawabnya. Jawabanya mungkin baru saya temui di sepanjang hidup saya ketika satu persatu apa yang saya cintai di kehidupan dunia pergi, termasuk kehidupan itu sendiri. Ketika semua yang kita anggap bisa membuat kita menemukan kebahagiaan di dunia pergi meninggalkan kita, maka yang tersisa adalah jiwa kita. Jiwa yang akan kembali kepada sang pencipta. Sesungguhnya jiwa yang

Mencari Teman

Melanjut soal teman. Pernahkah kamu bersama teman yang bersamanya merasa nyaman? Teman yang kita betah berlama-lama dengannya sehingga waktu berjalan terasa begitu cepat. Dunia terasa begitu luas. Dan pernahkah kamu bersama dengan teman yang menyebalkan? Yang kamu ingin cepat-cepat berpisah dengannya, yang bahkan membuat semenit terasa seabad berada di sisinya, bahkan ruangan yang besar akan terasa sempit dengannya. Amal shalihmu akan menjadi teman seperti yang pertama disebu t. amal burukmu akan menjadi teman seperti yang kedua. Kamu boleh bawa teman macam apa saja ke dalam kuburmu. Kamu boleh bawa sebanyak-banyaknya. Sesuka hatimu. Ketahuilah, kesempatan mengumpulkan teman itu masih ada. Masih terbentang sampai saat dimana kita bertemu malaikat yang selalu menjalankan tugasnya pada saat yang tak meleset sedikit pun dari yang telah ditentukan-Nya. Izrail. Esok hari, jika masih diberikan kesempatan. Kumpulkanlah teman itu sejak kamu membuka mata sampai kamu memejamkan matam

Teman di Kuburan

Sampai saat ini, teman facebook saya ada 1413. Sebagian pernah bertemu langsung sebagian lagi mungkin belum pernah bertemu. Diantaranya ada teman kantor, teman sekolah, teman kuliah, teman komplek, teman komunitas dan lain-lain. Saya punya pertanyaan, diantara teman-teman saya itu ada nggak sih yang mau nemenin saya di dalam kuburan kalau saya mati nanti? Kalo saya yang ditanya begitu sih jawabannya jelas: ogah! Lantas siapa yang bisa nemenin saya nanti di kuburan yang luasny a nggak lebih dari 2m persegi itu? Ternyata ada: حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُه Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan telah me

Hari Kiamat

Apakah hari ini akan jadi hari yang sibuk? Sangat sibuk?. Kelak akan ada hari yang super sibuk, sehingga setiap orang akan cukup sibuk dengan urusannya sendiri, sampai-sampai tidak lagi memperdulikan saudaranya, ibu bapaknya maupun anak istrinya. Hari apakah itu? Hari kiamat. Ya Allah, jadikanlah kami orang yang mukanya berseri-seri dan bergembira di hari itu, janganlah Engkau jadikan kami orang-orang yang mukanya muram dan tertutup debu. (Baca: 'Abasa 33-42) August 19, 2015

Riyadusshalihin

Dulu banget, sekitar tahun 90-an awal, waktu itu saya masih SMP, sambil menunggu kiriman uang dari orang tua, saya kadang-kadang mengikuti kajian Riadhushalihin dari dalam kamar. Kitab ini dikaji sepekan sekali dalam pengajian umum pekanan. Pengajian umum pekanan itu begitu ramai karena dihadiri semua orang dari dalam kota maupun luar kota. Sebenarnya, pengajian ini sudah saya hadiri sejak saya masih kecil bingit (sedari saya belum sd). Tiap Ahad, kakek-nenek buyut saya membawa saya naik becak menghadiri pengajian pekanan itu, sampai di sana saya akan disambut dengan hiruk pikuk pengunjung dan pedagang. Sesampainya di sana kakek buyut dan nenek buyut saya akan berpisah karena tempat pengajian dipisah bagi laki-laki dan perempuan. Peserta pengajian perempuan akan menempati aula dan peserta laki-laki di masjid (sebenarnya sih masih satu tempat karena nyambung). Mostly, saya akan dibawa oleh nenek buyut saya di bagian jamaah perempuan di aula, yang kemudian ketika saya sudah tinggal di

Menemukan Kembali Hamba-Nya

Hari Jum'at pekan yang lalu, setelah pulang kerja, saya mampir ke sebuah mall untuk membeli makanan pesanan anak dan istri saya. Setelah mendapatkan semua pesanan pukul 20.30 saya pulang dengan menggunakan taksi. Setelah sekitar 20 menit, saya sampai di rumah. Saya langsung ke kamar untuk membawakan pesanan anak dan istri saya. sepuluh menit kemudian saya mencari-cari HP, namun tidak berada di kantong jaket di mana saya biasa menyimpannya. Setelah mencari ke sana dan ke sini dan tidak ketemu juga, saya berkesimpulan kalau HP saya tertinggal di taksi. Usaha saya kemudian adalah menghubungi call center taksi tersebut. Laporan saya pun diterima dengan baik dan saya diminta untuk menunggu. Detik, menit dan jam berlalu, namun belum juga ada kabar dari call center. Saya melakukan apa yang bisa saya lakukan yaitu berdoa agar HP saya bisa kembali namun saya sudah ikhlas kalaupun memang tidak kembali. Dalam doa, saya teringat sebuah hadist tentang tiga orang yang terperangkap dalam gua

Kebaikan yang Ringan

Besok adalah hari Senin, hari pertama saya masuk kerja setelah cuti lebaran, mungkin bagi kawan2 sekalian juga. Lama tidak berjumpa dengan teman kantor, walaupun masih capek setelah menempuh perjalanan jauh, siapkan wajah yang ceria dan senyum terbaik kamu, jabatlah tangan kawan-kawan kita dan katakanlah perkataan yang baik. Semoga semuanya menjadi amal sholih. Dari abu Dzar ra. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepada aku: "janganlah kamu sekali-kali meremehkan perbuatan  baik, walaupun (hanya dengan) menyambut saudaramu dengan muka ceria." (HR.Muslim) Dari Al Barra' ra. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Dua orang Islam yang bertemu kemudian mereka berjabat tangan maka kedua dosanya diampuni sebelum keduanya berpisah." (HR. Abu Dawud) Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Nabi SAW bersabda: "Bertutur kata yang baik adalah sedekah." (HR.Bukhari dan Muslim) Jyky 26, 2015

Jangan Marah

Sudah mau tidur? Oh belum. Kalau belum, bolehlah membaca sejenak ayat mengenai sebagian ciri-ciri orang bertakwa menurut Ali Imron 134: - (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.- Saya pernah mendengar cerita yang akan saya bagi sehubungan dengan ayat ini. Jadi begini ceritanya: Ada seorang saudagar yang mengundang teman-temannya untuk menghadiri jamuan makan dirumahnya. Setelah teman-temannya berkumpul, maka saatnya makanan dihidangkan. Hidangan dibawa satu persatu oleh hamba sahayanya. Namun entah karena terburu-buru, gugup atau lalai, pada saat membawa hidangan utama hamba sahaya tersebut tersandung dan jatuh hingga hidangan utama yang dia bawa tumpah didepan para tamu. Melihat kejadian itu sang saudagar sontak berdiri dan bersiap menumpahkan kemarahan kepada hamba sahaya itu. Namun, sebelum sang tuan murka,

Make Up Ibu-bu di KRL

Jadi, kalo ngeliatin ibu2 dan mbak2 yang berangkat kerja naik KRL, ada dua tipe berdasarkan make up nya. Tipe pertama adalah yang full make up. Enak dilihat si, cuman gw curiga, jangan jangan itu sisa make up kemaren yang belon sempet di apus. Secara, kalo gw pulang malem nih ya, mereka juga masih banyak yang baru pulang. Kebayang kan sampe rumah mungkin langsung tepar di ranjang, boro2 bersihin make up. Besoknya, mereka langsung berangkat pagi buta. Nah, tipe ke dua adalah  yang tampil ala kadarnya. Gw si curiga, sebenernya mereka bukan mau tampil natural, tapi emang belon sempet mandi, apalagi pake make up! karena gw tau make up nya perempuan itu lamaaa.Hahaha. Iseng banget ya gw. Bulan puasa gini emang ada aja godaannya, padahal setan-setan lagi dikurung. Jadi sebenernya, fikiran iseng, fikiran kotor dan fikiran mesum dan fikiran2 tidak2 lainnya itu belum tentu peran setan doang, ada bagian dari kita yang berperan. Kata pepatah arab si, "it takes two to tango". So,

Allah senantiasa bersama kita

Saya akan menceritakan sepenggal kisah mulia. Diceritakan, dalam perjalanan hijrah ke Yastrib, nabi Muhammad dan sahabat Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kafir quraisy di gua Tsur. Kaum quraisy menggunakan segala daya dan upaya mereka untuk mencegah Nabi sampai ke Yastrib.  Ketika itu jarak mereka dan kaum quraisy sudah sangat dekat, hingga disebutkan, jika saja orang quraisy yang mencari mereka menengok kebawah, mereka akan menemukan Nabi. Ditengah doa memohon perlindungan  kepada Allah, Nabi melihat sahabatnya Abu Bakar sudah sangat gelisah, ditengah kekalutan, nabi berkata lepada Abu Bakar "janganlah kau bersedih, karena sesungguhnya Allah senantiasa bersama kita." Bagi saudaraku sesama muslim yang jiwanya sedang gelisah dari segala marabahaya, di mana pun kalian berada, Jadikanlah kata-kata yang mulia Nabi kita tersebut sebagai penghiburan. Dan cukupkanlah Allah sebagai penolong dan sebaik-baiknya pelindung. July 19, 2015

Alarm Masjid

Tadi pagi, saya bangun agak kesiangan. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Seharusnya saya minimal bangun jam 4.30 pagi untuk bisa bersiap-siap menuju masjid melaksanakan shalat shubuh. Biasanya saya mengandalkan alarm HP untuk membangunkan. Saya juga bingung kenapa saya tidak mendengar deringan alarm HP saya tadi pagi. Mungkin karena sampai sekitar jam 2 pagi saya tidur setengah terjaga untuk mengganti kompres dan memberikan obat anak saya yang sedang demam, sehingga setelah jam 2 pagi saya tertidur sangat pulas sampai-sampai alarm HP sama sekali tidak terdengar. Selain alarm HP saya juga biasanya mengandalkan alarm masjid. Ya benar, biasanya masjid-masjid sudah membangunkan kita beberapa saat sebelum adzan shubuh, mungkin sekitar satu jam atau setengah jam sebelumnya. Maksudnya mungkin agar kita bisa mempersiapkan diri menuju masjid. Namun, entah badan terlalu capek atau mata saya terlalu ngantuk dan tidur saya terlalu pulas, saya juga tidak mendengar suara Toa mushal

MUADZIN GILA ...!!!

Ini menarik, saya dapat dari grup whatsapp. MUADZIN GILA ...!!! Suasana sebuah kampung tiba-tiba heboh, karena pd saat jam 22.00 terdengar adzan berkumandang dari sebuah mushalla setempat melalui pengeras suara yang memecah keheningan malam. Warga berbondong-bondong mendatangi mushalla itu meski mereka sudah tahu siapa yang melakukannya ... Mbah Sadi, suaranya sudah dikenal dikampung itu, umurnya sudah mencapai kepala tujuh. Warga dipenuhi pertanyaan, mengapa Mbah Sadi adzan pada jam sepuluh malam..?? Ketika warga sampai di pintu mushalla, Mbah Sadi baru selesai adzan dan mematikan sound system. “Mbah tahu gak, jam berapa sekarang..??” kata Pak RT. “Adzan apa jam segini, Mbah..??” “Jangan-jangan Mbah sudah ikut aliran sesat,” sambar Roso dengan nada prihatin. Sekarang banyak betul aliran macam-macam. “Ah, dasar Mbah Sadi sudah gila. “Kalau nggak gila, mana mungkin adzan jam segini..??” “Kalian ini.....,” jawab Mbah Sadi tenang. “Tadi, waktu saya adzan Isya, tidak seo