Imagine That -- I’m Still Anti-War.

No War. No Way. Martin Philbey/Redferns

Pepsi Center, Denver, 1 April 2003. 

Di tengah Encore pertama konser pembuka tur amerika Pearl Jam, Intro lagu Bu$hleaguer mengalun, sorakan dan cemooh penonton bersatu, rupannya Eddie Vedder sedang melakukan sesuatu di panggung. 

"Itu adalah show pertama kita sejak perang dimulai, saya keluar dengan topeng karet berwajah George W Bush dan menari, melakukan sedikit moonwalk , membiarkan orang melihat George Bush bergoyang bebas. Saya tidak bisa menyanyi dengan memakai topeng jadi saya melepas topeng, melepas mikropon dari stand, dan menaruh topeng di atasnya. Saya harus sopan, karena saya ingin topeng itu menghadap ke depan. Lalu saya menyanyi untuknya. Lalu ini disalahartikan sebagai 'menyula'." ujarnya ketika ditanya apa sebenarnya yang terjadi di panggung malam itu oleh David Fricke dari Rolling Stone. 

Amerika serikat sejak 20 Maret 2003 atau seminggu lebih sebelum tur Amerika Utara Pearl Jam dimulai, mengirim pasukannya ke iraq untuk memulai invasinya. Apa yang Eddie Vedder lakukan adalah bentuk ketidaksetujuannya pada kebijakan luar negeri George W Bush.

Eddie Vedder melanjutkan "Dalam Rock n' Roll sudah semestinya saya bisa melakukan apapun yang saya mau - berlari-lari dengan dildo ukuran 16 inci dikepala saya. Itu hanya topeng karet, sebuah sindiran. Mestinya kamu boleh melakukan itu. Seorang teman saya, pengikut sayap kanan, berkata 'Itu terlalu sensitif, Kamu tidak bisa melakukan itu di masa perang." Kalau kamu tidak boleh mengkritik seorang presiden di masa perang, bukankah itu sama saja dengan menyemangatinya berperang?" 

Sebelumnya, Eddie Vedder bercerita tentang obrolannya dengan seorang veteran perang Vietnam yang merasa sangat keberatan dengan perang di Iraq. Saat itu seseorang dari tengah-tengah penonton berteriak "Tutup mulutmu" dan Vedder menjadi sangat marah.

"Tadi ada yang menyuruh saya 'tutup mulut'? Saya tidak tahu mungkin kamu pernah mendengar yang namanya kebebasan berbicara. Bagus juga untuk difikirkan, karena sepertinya kebebasan itu mulai hilang," Ujar Vedder "Mumpung masih boleh menggunakan hak itu, maka saya akan menggunakannya dan saya tidak akan minta maaf."

Media melaporkan setelahnya bahwa lusinan penonton pergi keluar setelah melihat perlakuan Vedder pada topeng karet Bush itu. 

"Ketika dia berbagi pandangan politiknya dengan cara yang baik dan sopan - mendukung pasukan kita, tidak setuju pada kebijakan - itu sah-sah saja." Ujar salah seorang penonton "Ketika dia menaruh sesuatu yang mirip dengan kepala Bush dan menaruhnya pada sebatang tongkat lalu melemparnya ke panggung dan menginjak-injaknya, itu tidak bisa diterima. Saya mencintai Pearl Jam, tapi itu sudah keterlaluan. Kita langsung berdiri dan meninggalkan tempat konser."


www.pearljam.com
Sebelas tahun kemudian, 11 Juli 2014 disebuah konser di Milton Keynes, Eddie Vedder berkata dengan berapi-api "Saya bersumpah demi Tuhan, ada orang-orang di sana yang mencari-cari alasan untuk membunuh" Ujarnya ditengah-tengah lagu Daughter. "Mereka mencari-cari alasan untuk melintas batas dan mengambil alih tanah yang bukan milik mereka. Mereka harus keluar dan memikirkan urusan mereka sendiri.. Kami tidak ingin membayar pajak untuk membombardir anak-anak."


Setelah pernyataan Vedder dikonser tersebut, banyak sekali reaksi yang muncul. The Jerusalem Post men-cap ucapan-ucapan Vedder di atas panggung itu sebagai "Serangan Anti Israel" walaupun Vedder dan Pearl Jam tidak pernah sekali pun secara jelas merujuk kepada Israel, Gaza atau bahkan Timur Tengah. Fans yang pro-Israel membanjiri halaman facebook Pearl Jam untuk mengkritik ucapan Vedder di panggung. Bahkan fans Israel menghentikan gerakan 'Bring Pearl Jam to Israel' yang beberapa waktu ini mereka dengung-dengungkan dengan santer dan meminta Pearl Jam untuk menjauhi Israel.

Menyusul banyaknya kritikan, Eddie Vedder mempertegas sikapnya dalam sebuah surat terbuka yang ia tulis di website pearljam.com dengan judul "Imagine that.. I'm still anti-war." 

Diawali dengan mengutip lagu imagine dari Jhon Lennon “You may say I’m a dreamer,… but I’m not the only one.” Eddie Vedder menyatakan bahwa penting sekali untuk menyuarakan reaksi keras terhadap konflik-konflik yang terjadi dan kita tidak merasa sendirian dalam menentangnya. Dengan semua yang terjadi kita harus peduli dan jangan menjadi apatis hanya karena merasa tidak mampu berbuat apa-apa dan membiarkan semuanya begitu saja.

Dia juga mengungkapkan bahwa dia selalu penuh dengan harapan dari apa yang dilihatnya dalam tur mereka di Eropa di mana berbagai macam bendera dikibarkan dan orang datang dari berbagai bangsa. Hal itu memberikan inspirasi untuk meneruskan pesan damai dari semua yang hadir dalam konser sehingga mereka dapat saling memahami.

Vedder juga menulis bahwa dia tidak akan berhenti menyuarakan itu. Dia lebih suka dianggap naif. dan dia lebih senang menjadi naif, jujur akan perasaan dan penuh dengan harapan daripada tidak mengatakan apa-apa karena takut disalahartikan dan disalahkan.

"Saya yakin lebih banyak dari kita yang lebih membutuhkan cinta, kesehatan, keluarga, makanan dan tempat tinggal daripada perang dalam bentuk apapun." Tulisnya.

Perang itu menyakitkan, tidak peduli di pihak mana bom itu jatuh.

Adalah harapan nya bahwa dengan segala yang telah dicapai manusia, kita tidak begitu saja menyerah dengan kenyataan bahwa konflik-konflik yang ada diselesaikan dengan bom, membunuh, dan cara barbar lainnya. Bahwa manusia merupakan mahluk berbudi yang mampu menciptakan keindahan dan segala kemajuan tentu saja mampu untuk menyelesaikan semua konflik tanpa pertumpahan darah.

"Saya tidak tahu bagaimana mengembalikan hubungan warna-warni bendera yang kita lihat tiap malam di konser-konser kami dengan berita-berita tentang konflik global dan segala konsekuensinya. Saya tidak tahu bagamana menghadapi rasa bersalah ketika saya mendengar tentang kematian keluarga sipil yang disebabkan serangan drone AS. Tapi saya tahu bahwa kita tidak boleh membiarkan kesedihan berubah menjadi apati. Dan saya tahu bahwa kita akan merasa lebih baik ketika kita saling merangkul. Tulis Eddie Vedder kemudian.

Eddie Vedder menutup suratnya dengan lirik lagu imagine "I hope someday you'll join us.." dan menyuruh kita mendengarkan apa yang dikatakan John Lennon.

Dengan segala kritikan dan dukungan yang datang setidaknya Eddie Vedder tetap pada pendiriannya sejak dulu. "I'm still anti-war"

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an