PJ 20 : 1990 part 1
1990
Semuanya seperti terlihat tidak
masuk akal : gabungan antara kelahiran, kematian, sukacita, tragedi, dan
kejadian-kejadian yang memberikan dunia sebuah band yang bernama Pearl Jam.
Beberapa bulan sebelumnya, mereka menomorduakan musik selagi mereka bekerja di
restoran dan pom bensin. Tapi bagaimana pun, kumpulan lima orang ini bergabung
menulis lagu bersama, mereka tahu mereka menuju sesuatu yang lebih dalam dan
penting dari apa yang mereka pernah alami sebelumnya. Dari permulaan yang
sederhana di sebuah ruang bawah tanah Seattle Art Gallery muncullah sebuah band
yang tak terhindarkan akan merubah pemikiran, jasmani, dan jiwa rock n roll.
11 February, Bacchanal, San Diego
Setelah memenangkan kompetisi band
yang diselenggarakan oleh San Diego University Cultural Art Board, Bad Radio
memainkan pertunjukan terakhir mereka bersama Eddie Vedder dan bubar untuk
sementara waktu. Grup itu di tahun yang sama kemudian dibentuk kembali dengan
vokalis awal mereka Keith Wood dan pindah ke Los Angeles untuk mencari kontrak
rekaman.
Jack Irons: Saya menonton Eddie
manggung sekali atau dua kali. Dia enggan menyebutkan itu, dan dia sangat tidak
tertarik membicarakan itu. Dia malu. Di tidak berkata “inilah yang saya
kerjakan”. Saya menyaksikan pertunjukan nya sekali atau dua kali dan berfikir
kalau dia itu penyanyi yang bagus. Dia menunjukkan saya beberapa musik untuk
didengarkan dan saya kira itu bagus.
Eddie Vedder: Di Bad Radio kami sering
bertengkar, saya bilang mereka perlu bekerja lebih keras. Saya bilang: “Saya
nggak bakal membagikan selebaran sebelum berangkat kerja kalau mereka tidak
membantu” Kemana perginya flyer-flyer
itu?” “Oh,masih ada di backpack gw” dan itu adalah sehari setelah gig. Mereka bercanda tentang main untuk
orang mati di sebuah malam goth. Saya cuman bilang “Fuck you!” Kami main di acara itu dan kami dibayar sampai 50 dolar.
Biasanya nggak sama sekali.
9 Maret, The Central Seattle
Show terakhir Mother Love Bone.
Jeff Ament: Itu adalah malam pertama
Lenny Kravitz main di Backstage. Andy dan saya menyesal sekali nggak bisa
nonton.
Stone Gossard:
Band itu sedang berjuang. Sangat tertekan. Kami tidak menghasilkan karya apa-apa
untuk beberapa waktu. Suka cita telah berlalu. Kami berjuang untuk bertahan
pada kontrak rekaman. saya rasa tidak satu pun dari kami yang merasa kami telah
berhasil. Kami merasa telah menghabiskan 150ribu dollar, tapi apa hasilnya
bagus? Kami mendengarkan Guns N Roses dan bertanya-tanya bagaimana bisa
bersaing dengan mereka. Andy sudah berbulan-bulan bersih sebelum dia meninggal.
Kami tahu kalu dia itu berjuang, dan dia adalah orang yang optimis. Dia mau
percaya bahwa dia akan melihat kesempatan terbentang sebagai seorang yang sadar
dan sebagai seorang yang akan lebih bisa mengontrol nasibnya dengan bisa
mengatakan apa yang penting baginya sebagai seorang artist. Dia itu berada
diantara orang-orang yang ambisius. Separuh waktunya berada di Mother Love Bone
dia mungkin merasa tak berdaya, hanya karena Jeff, Gregg, dan saya punya
pendapat yang kuat mengenai kemana band ini bakal melangkah. Dan kami kadang
berbeda pendapat juga. Itu memang suatu perjuangan. Tapi kami selalu bisa
tertawa bersama, dan selalu bisa melewati segala rintangan.
19 Maret
Tiga hari setelah ditemukan tak
sadar diri di rumah tunangannya, Xana LaFuente, Andrew Wood meninggal karena
overdosis di umur 24 tahun, kurang dari sebulan sebelum rencana rilis album
pertama Mother Love Bone, Apple.
Album itu akhirnya dirilis pada 19 July dan kemudian di repackage sebagai album self
titled dengan beberapa track
tambahan pada tahun 1992.
Stone Gossard:
Saya tahu kalau dia itu berjuang melawan kecanduan nya. Pada saat itu di
Seattle banyak sekali yang punya masalah yang sama. Saya tahu kalau dia itu
berjuang untuk tetap sadar. Kamu tidak bisa menjadi seorang pecandu sekaligus
menjadi orang yang sangat produktif. Mungkin ada yang bisa, tapi dia itu tidak,
dan kamipun tidak akan menerima nya kalau dia menjadi pecandu. Maksud saya, kami mungkin menerimanya sebagai seorang pecandu di titik tertentu, tapi saya rasa
tidak seorang pun dari kami bisa melakukan nya.
Jeff Ament: Andy dan saya sedang
latihan di sebuah gym di Pioneer Square. Saya kira rehab terakhir dia adalah 6
atau 8 bulan sebelumnya dia mengikuti program ini supaya bisa sehat dan fit
jadi dia bisa keluar dan beraktifitas, juga bisa berlarian di panggung. Pagi
itu seharusnya kami bertemu dan berlatih, lalu dia menelpon, “Bro, gw ngerasa
kurang enak badan.” Suaranya serak. Rupanya dia itu teler. tapi di saat itu
saya tidak menyadarinya. Saya pikir dia cuma terdengar kurang sehat, tidak
masalah.
Malam itu, Greg, Bruce dan saya
pergi ke Oxford Bar untuk bertemu dengan orang yang mungkin bisa jadi tour
manager kami. Saya minum beberapa gelas bir dan mengendarai sepeda pulang.
Ketika saya sampai, ada sebuah catatan aneh di pintu yang isinya “hey, Saya
rasa vokalis kamu berada dalam masalah” Saya masuk dan ada lima pesan dari
pacar Andy, Xana, yang histeris. Saya langsung ambil sepeda dan kembali ke
Oxford, disana masih ada Greg dan Kelly. Kami langsung naik taksi ke Harborview Medical Center, tapi Andy
sudah tersambung dengan life support.
Setelah itu, setiap ada orang yang mulai menggunakan obat terlarang saya harap
saya punya gambar Andy waktu berada di rumah sakit dan menunjukkan pada mereka,
karena itu sangat mengerikan sekali. Saya berusaha menyangkalnya. Saya sangat
marah pada nya dan mencoba lari dari semua yang telah terjadi. Saya
tidak punya cukup kekuatan untuk menghadapinya.
24 Maret, Paramount Theatre,
Seattle
Upacara Pemakaman Andy
Jeff Ament: Banyak yang berubah
dengan hubungan saya dan Stone sejak Andy meninggal. Saya ingat kami sering
kumpul bersama namun mulai jarang ngobrol. Dia tidak bilang kalau dia menulis
beberapa lagu tapi saya malah mendengarnya dari orang lain.
21 July, The Gorge, George,
Washington
Mike McCready mengalami kejadian
yang mampu merubah hidup nya: menonton konser Stevie Ray Vaughan. McCready
pindah ke Los Angeles beberapa tahun sebelumnya bersama band Shadow untuk
mencari kontrak rekaman, namun kembali ke Seattle bangkrut dan kecewa terhadap
karir di dunia musik. Kemudian dia bekerja di sebuah restoran Itali, Julia’s,
dan mengambil beberapa kelas di Seattle Community College dan sama sekali tidak
main gitar.
Mike McCready:
Pada saat itu saya sangat tertekan. Saya sama sekali tidak main. Saya menyerah.
Ketika Vaughan bermain, matahari bersinar terang. Tapi ketika dia mulai main
“Couldn’t Stand The Weather” awan-awan besar mulai bergerak dan berhenti di
atas kami dan hujan pun mulai turun. Ketika lagunya berhenti, hujannya
berhenti! Itu seperti pengalaman religi,
dan itu merubah saya. Pengalaman itu mengangkat saya keluar dari mind-set
negatif dan saya mulai bermain lagi. Saya berterima kasih kepadanya untuk itu.
Photos are taken from Pearl Jam Twenty Book/Words are the translation of Pearl Jam Twenty Book/ copyrights belong to the author of the book.
Kembali ke daftar isi
Photos are taken from Pearl Jam Twenty Book/Words are the translation of Pearl Jam Twenty Book/ copyrights belong to the author of the book.
Kembali ke daftar isi
Comments
Post a Comment