PJ20 : Stone Gossard


STONE GOSSARD
Lahir 20 Juli 1966 di Seattle. Band pertamanya adalah March of Crimes dengan basis Ben Shepherd yang kemudian main di Soungarden, lalu main di Ducky Boys. Gossard dan Ament bertemu di sebuah klub rock di Seattle pada tahun 1984 dan 3 tahun bermain bersama di Green River. Setelah Green River bubar mereka membentuk Mother Love Bone.
Apa alat musik pertama kamu dan kapan/dimana kamu mulai?
Di samping memainkan terompet di kelas tiga SD dan ikut paduan suara di kelas empat SD (sekitar 1975) alat musik pertama saya adalah mandolin yang saya dapat di tahun 1980. Ada sebuah band bernama Probes di SMA saya, band itu beken di sekolah dan membuat semua orang menari. Mereka tidak punya pemain mandolin, jadi saya pikir kalau saya bisa bermain mandolin saya bisa bergabung, tapi ternyata itu tidak mudah. Saya tidak pernah diajak main.
Apa inspirasi yang membuat kamu bermain musik?
Di tahun 1981, atas saran Steve Turner, saya punya bas dan gitar dan kemudian kita membuat band bernama Ducky Boys dengan Jeff Covell dan Chris Peppard. Steve berkata kepada saya bahwa garage rock adalah cara dimana kamu bisa asal-asalan dan punya lagu-lagu bagus dan band. Itu membuat saya sadar. Dia suka hampir semua musik underground, noisy punk, yang tidak pernah saya suka. Tapi dia juga suka Alice Cooper bahkan Black Sabbath. Saya tidak pernah lupa saran teman saya itu.
Apa kenangan awal kamu tentang musik?
Bernyanyi di TK, mungkin “Row Row, Row Your Boat” Juga siaran radio di awal 70an dan Simon & Garfunkel.
Konser-konser apa saja yang kamu tonton pertama kali dan memberikan pengaruh bermusik?
Konser Tribut Jimmy Hendrix-nya Randy Hansen di tahun 1979, lalu UFO di Hec Edmundson Pavillion. Konser Punk pertama saya adalah Black Flag di Eagles Auditorium di tahun 1982 dan 1983.
Apa kenangan terbaik dari konser-konser awal dengan band-band pertama kamu?
Sekarang konser itu menyenangkan tapi dulu begitu menakutkan bagi saya. Saya gugup. Tapi begitu kita mulai mabuk, agak sedikit membaik. Lebih ke Rock ‘n Roll yang bebas.
Photos are taken from Pearl Jam Twenty Book/Words are the translation of Pearl Jam Twenty Book/ copyrights belong to the author of the book.
Kembali ke daftar isi

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an