PJ20: Mike McCready

MIKE MCREADY
Lahir : April 1966 di Pensacola, Florida, tapi orang tuanya pindah ke San Diego ketika dia masih bayi dan pindah ke Seattle di usia empat tahun. Band pertamanya benama Warrior, kemudian Shadow yang membawanya pindah ke San Fransisco ketika dia gagal menjadi bintang rock. Benar-benar muak dengan industri musik, Mcready kembali pindah ke Seattle dan bekerja di sebuah restoran Itali dan menghadiri pertemuan-pertemuan komunitas dan mulai jamming dengan kenalan lamanya di sekolah menengah Stone Gossard dan menghasilkan material yang nantinya akan menjadi album Pearl Jam pertama.
Apa instrumen pertama yang kamu mainkan, terus kapan dan dimana kamu mulai bermain?
Gitar pertama saya adalah sebuah Matao Les Paul pemberian orang tua saya. Warnanya hitam dan harganya sekitar seratus dollar. Mereka bilang saya akan dibelikan gitar kalau saya ikut les, dan saya punles kepada Mike Wilson. Dia adalah guru yang sangat baik yang mengajarkan saya guitar scales dan lagu-lagu Kiss. Pelajarannya menyenangkan jadi saya betah mengikutinya. Teman saya, Danny Newcomb (Godness, Rockfords) di tahun 1978 akan memainkan lagunya grup Sweet yang berjudul “love is like Oxigen” berjam-jam . Saya juga bergabung dengan band nya yang bernama Warrior dengan Chris dan Rick Friel. Kita sering sekali manggung. Saat itu saya sebelas tahun dan saat-saat itulah yang mengubah hidup saya selamanya. Saya ingat pernah melempar gitar saya ke atas –saya masih punya foto nya- waktu saya main di aula SMP Eckstein. Kemudian saya ingin gitar saya di bagian atasnya di cat warna emas, jadi saya mengupas lapisan atas gitar dan menyemprotnya dengan cat emas. Waduh, ternyata hasilnya tidak bagus. Andai saja saya tahu di mana gitar itu sekarang.
Apa latar belakang yang membuat kamu ingin bermain musik?
Itu sudah pasti Kiss. Saya dulu seorang Pramuka lalu datang lah Kiss. Saya ingat saya lompat-lompat dengan raket dan berpura-pura jadi Paul Stanley dan Ace Frehley. Saya juga merasa nge-band itu keren dan menyenangkan – bisa jadi alat ketemu cewek-cewek. “Konser” pertama saya adalah di acara ulang tahunnya Jenny W di tahun 1978.
Apa kenangan pertama kamu tentang pengaruh dalam bermusik atau idola kamu?
Ayahku punya piringan hitam Band of Gypsys nya Jimmy Hendrix dan saya ingat saya kagum sekali dengan album itu. Ada sebuah band lokal bernama TKO yang benar-benar member pengaruh bagi saya dan shadow. Kami sangat menyukai lagu-lagunya dan saya sangat suka melihat Brad Sinsel bermain live. Itu buat saya adalah bebuah bukti kehebatan band asal Seattle. Lagi-lagi, Kiss adalah pahlawan saya dalam bermusik. Mereka sangat mengesankan. Saya punya kamar bertema Kiss sendiri, semua dindingnya dihiasi semua tentang Kiss. Alice Cooper juga mempengaruhi saya. Heart sangat berarti sekali untuk dunia musik Seattle dan memberi pengaruh bagi saya sampai hari ini. Saya suka permainan gitar Nancy Wilson dan cara Anne bernyanyi. Kemudian, Van Halen, Queen, Ted Nugent, Cheap Trick. (itu alasan saya suka melempar pick gitar ke penonton)
Konser-konser apa saja yang paling berpengaruh buat kamu?
Konser The Heats di Mural Amphitheatre; Van Halen II tour di Seattle Center Arena; Cheap Trick di Hec Ed Pavillion (menunggu seharian dan bolos sekolah); TKO di Lake Hills, the Moore Theatre, atau di manapun pada awal 80an; Kiss pada tahun 1979; Scorpions, Iron Maiden, Girlschool di Hec Ed Pavillion; Motorhead di Paramount Theatre; the Girls pada tahun 1980 sebagai pembuka Ramones; dan Silly Killers di Laurelhurst Club House. (Danny dan saya nonton lewat jendela). Mungkin semua konser Shadow dan Warriow secara tidak sadar telah membentuk saya selama ini.

Apa kenangan terbaik kamu dari bermain musik dengan band-band pertamamu?
Wow, apa ya…
Di ulang tahun Jenny W di tahun 1978, Warrior memainkan beberapa lagu sendiri: “The Wah Song”,”Acid”,”R.O.W”, juga “One Way to Another” nya Blondie, “Deuce” nya Kiss dan “Day Tripper” nya the beatles.
Pada tahun 1979, Warrior manggung di acara pentas seni SMP Eckstein. Danny Newcomb membuat kehebohan setelah dia memainkan “The Star Spangled Banner” dengan giginya, padahal sebelumnya orang-orang bilang dia tidak akan bisa melakukannya. Maju terus Danny! Pada tahun 1979, Warrior manggung untuk sebuah acara di Yayasan Symphony dibawah Monorail. Saya memakai kostum tie-dye saya sendiri. Mereka pasti benci sekali.
Selanjutnya adalah konser Shadow dan Wild Dogs di Freemont Baptist Church di tahun 1983; dan konser Shadow, Overlord, dan Culprit di Norway Center. Di tahun 1982, Shadow menjadi headliner  di Port Orchard Armory, kita memberi tandatangan dan naik ferry.
Di tahun 1983, Kami main di Headbanger’s Ball pertama di Moore Theatre bersama Overlord dan Culprit. Kami Sukses Besar. Headbanger’s Ball kedua Shadow bermain dengan Metal Church, dan TKO. Kita mendapatkan sambutan yang kurang bagus. Juga, Jeff Ament bergabung di panggung setelah vokalis kita Rob Webber mengundangnya ke atas panggung, dia tidak tahu siapa yang memainkan solo dengan gitar Kramer Pacer nya. Saya baru memberikan foto saat kita manggung bersama itu tahun kemarin. Siapa sangka kemudian kita selalu manggung sebelah-sebelahan dalam 700-an lebih konser.
Di tahun 1985, konser Shadow (konser terakhir kita dengan lima personel lengkap) di Gorilla Garden di metal room dan Green River di punk room. Show Sahdow pertama dengan tiga personel (Rick, Friel dan Saya) di rebuah room  dengan seratusan penonton sebelum kita pindah ke LA. Di bulan Desember 1986, konser pertama Shadow di Roxy, LA. Kita membayar 700 dolar untuk bisa manggung. Setidaknya Tim Dijuilo, Duff McKagan, Lauren dan dua orang lainnya datang di hari minggu tengah malam. Sebulan kemudian, kita bermain di Wishkey. Green River main di Club Lingery, sebuah klub tidak jauh dari Wishkey. Kita pergi kesana untuk bersilaturahmi. Tahun 1987 Shadow menjadi pembuka untuk Andy Taylor dari Duran Duran, kami bermain di klub bernama Fender. Saya bertemu Rod Stewart disana. Konser terakhir kita di LA adalah di Club Lingerie tahun 1987. Saya mamainkan gitar melodi semasa saya di LA—makan mie Top Ramen dan itulah masa-masa saya benar-benar berjuang.
Photos are taken from Pearl Jam Twenty Book/Words are the translation of Pearl Jam Twenty Book/ copyrights belong to the author of the book.
Kembali ke daftar isi

Comments

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an