PJ20 : Chapter One 1962-1989 part 1
THE EARLY YEARS : 1962-1989
Bertahun-tahun sebelum musik mereka bisa mewakili sebuah generasi,
anggota Pearl Jam hanyalah lima orang anak yang memainkan air guitar di depan cermin kamar mereka, mungkin sambil
memakai riasan ala Kiss. Segera setelah mereka belajar memainkan alat musik di
loteng, besmen, dan garasi, mendapatkan uang pertama di gig mereka, tercengang di
konser pertama mereka, dan jatuh cinta pada kehebatan dan kekuatan Rock n Roll.
Ikatan yang menyatukan mereka sungguh rumit, meliputi Chicago ke
Southern California sampai ke Seattle dan sebaliknya. Tapi, dasar bangunan yang paling kuat
membentuk Pearl Jam adalah Green River, band yang beranggotakan gitaris Stone
Gossard dan bassis Jeff Ament yang dibentuk di musim panas tahun 1984.
Setelah menyelesaikan tingkat dua di University of Montana, Ament
berhenti kuliah dan pindah ke Seattle untuk mengejar karir musik
dengan band Deranged Diction. Tapi, karir grup ini mandek, dan kemudian di musim
panas selanjutnya Ament bersama Mark Arm, yang dia temui ketika nongkrong di
sebuah club Punk di Seattle bernama Metropolis, gitaris Steve Turner dan
drummer Alex Vincent membentuk Green River. Konser pertama mereka adalah di
sebuah keg party pada tanggal 1 Juli
1984. Selanjutnya, di musim gugur, meskipun sudah membuat kesan pertama yang tidak
mengenakan kepada Ament, Gossar yang waktu itu baru lulus SMA, bergabung
memainkan gitar rhythm.
"Band pertama saya bubar dan Steve sudah gabung dengan mereka
sekitar 6 bulan." Arm berkata "Kami ingin memulai sesuatu yang baru
dan kita suka sekali sound Jeff di Deranged Diction, jadi kami menemui nya. Dia
bermain bass dengan box distorsi dan loncat tinggi sekali, itu yang penting.
Aslinya kita main berempat dengan Alex pada drum. Stone lalu ikut nimbrung,
tapi saya tidak ingat persisnya bagaimana itu terjadi. Dia baru saja mulai main
gitar. Waktu itu dia nongkrong, seingat saya, kami begitu saja mengajak dia
bermain. "Mark Arm mengenalkan saya pada Jeff dan dalam 30 detik, saya
pikir dia ingin menonjok saya, karena saya baru saja berkenalan dengan dunia
sarkasme." Gossar berkata "yang bagi saya, hal yang paling
menyenangkan untuk dilakukan adalah: menonton film Monty Python dan ngomong
seenaknya dan menjadikan segala sesuatu bahan candaan walaupun itu tidak masuk
akal. Dia itu sangat serius sekali. Akan tetapi entah apa alasannya, sepertinya
dia pikir adalah ide yang bagus saya bergabung dengan Green River, mungkin
karena dia mendengar kalau saya punya ampli Marshall. Itu pertemuan pertama yang
sangat menarik. Saya tidak sadar kalau saya begitu membuat dia marah. Tentu
saja dia tidak mengatakannya hingga bertahun-tahun kemudian."
Ament mungkin tidak perduli dengan selera humor Gossard, tapi mesti
diakui bahwa kehadiran Gossard di Green River membuat sound Green River jadi
lebih mantap. "Pada waktu itu, sound gitar Steve lebih ke band garage
semacam 13th Floor Elevator" Ament berkata "Saya ingat betul, Stone
mempelajari lagu-lagu dengan Steve dan Mark sebelum latihan, dan kedengarannya
bagus. Itu saya fikir terdengar seperti harapan kami
bagaimana seharusnya sound band kami terdengar.
Pada saat Ament dan Gossard mulai membangun karir musik mereka di
Seattle, gitaris Mike McCready sudah berkiprah di band-band Seattle selama lebih
dari lima tahun, mulai dari Warrior kemudian Shadow. Gossard dan McCready
sebenarnya berasal dari sekolah menengah yang sama dan sama-sama tertarik pada
rock n roll.
"Perkiraan saya, umur saya 14 ketika pertama kali bertemu. McCready
bertkata, "Band saya waktu itu adalah Shadow, dan dia adalah seorang yang
lucu dan sarkas yang sering mampir, dan kita selalu tertawa bersama. Dia belum
bermain guitar pada waktu itu. Di Seattle, awal 80an, anak-anak punk rock dan
metal nongkrong bareng, karena jumlah kita tidak banyak. Pasti kita ketemu di
pesta-pesta. Dia itu penggemar rock. Dia suka Iron Maiden. Kita suka bertukar
gambar-gambar grup rock. Dulu memang begitu. Mungkin sekarang terdengar aneh,
seperti 'saya punya satu gambar Michael Shenker; saya mau tukar dengan dua
gambar David Lee Roths!' Kami suka David Le Roth dan Van Halen.
Pada waktu itu, ada sebuah band asal Seattle yang sudah mapan yang
bernama Malfunksun, dengan vokalis yang penuh kharisma, Andrew Wood, yang
segera menyentuh kehidupan seluruh anggota band yang bakal menjadi Pearl Jam.
Wood berumur 14 ketika dia dan saudaranya Kevin membentuk Malfunksun pada tahun
1980, tapi di usia semuda itu dia telah memiliki modal untuk menjadi sebuah
pribadi rock yang unik.
"Itu mungkin salah satu pertinjukan live pertama yang saya datangi. Mungkin saya waktu itu masih SMP
atau SMA" Gossard mengingat ingat awal mula dia berkenalan dengan
Malfunksun "Andy berdandan dengan lingery dan sarung tangan, dengan celana
ketat, dan mengalungkan ular boa. Mereka main lagu yang lambat dan berat
seperti lagu-lagunya Black Sabbath, yang pada waktu itu tidak seorang pun
memainkan itu. Itu adalah musik glam dan punk yang terdengar seperti Sabbath dan Kiss. Menonton band
itu bakal menginspirasi sekelompok orang yang setengah mabuk jadi bertambah
mabuk, asyik dalam dunia mereka sendiri di Seattle, dan itu jadi malam yang akan
selalu diingat bertahun-tahun lamanya."
"Andy belum jadi bintang rock pada saat itu, tapi dia pasti jadi
bintang rock" Gossard melanjutkan."ketika kamu melihat dia kamu akan
merasa seperti 'saya bersama kamu, dan selalu ingin berada dekat kamu' dan
itulah sebagian besar perasaan orang kepadanya. Sangat mudah bagi andy untuk
mengumpulkan orang-orang disekitarnya untuk sekedar duduk dan tertawa dan
berbagi dengannya. Itu mungkin jadi beban baginya, karena dia mempunyai
kharisma yang begitu kuat."
Tapi, di luar panggung, Wood berjuang keras melawan ketergantungan obat,
yang memaksa dia menjalani rehabilitasi di tahun 1985 dan membuat Malfunksun vakum.
Selesai dari rehabilitasi dia tinggal bersama seorang penyanyi lokal setempat yang
bernama Chriss Cornell, yang baru saja membentuk band Soundgarden setahun
sebelumnya.
"Orang pertama yang saya telpon untuk menanyakan apakah mau tinggal
bersama saya adalah bukan Andy, melainkan Stone Gossard." Cornell mencoba
mengingat. "Dia tinggal di rumah, dan dia menjawab telpon saya 'oh tidak,
saya baik-baik saja, terimakasih, saya sedang tidak ingin merubah suasana hidup
saya sekarang' dia itu tinggal bersama orang tuanya di rumah, saya pikir aneh
kalau dia menolak, tapi tak apalah, dia kemudian berkata 'Andy baru saja keluar
rehab, mungkin dia butuh tempat tinggal.' Saya tidak begitu kenal dia, tapi
saya pikir, mungkin bakal menarik. Saya pikir dia itu orang yang menarik. Saya
menelpon Andy dan dia langsung bilang 'Tentu saja, saya segera datang' Saudara
saya Peter, yang yang pada waktu itu adalah teman sekamar saya, langsung
pergi padahal dia sudah bayar sewa selama dua bulan. Dia bertemu Andy di pintu
dan berkata 'Saya sudah bayar sewa dua bulan ke depan, jadi kamu harus membayar
pada saya dulu.' Andy menjawab 'Ya, tentu saja, saya pasti bayar.' Lalu dia
masuk. Begitu saja. Dia tinggal bersama saya, selanjutnya, Malfunksun berlatih
di ruang keluarga saya.
Photos
are taken from Pearl Jam Twenty Book/Words are the translation of Pearl
Jam Twenty Book/ copyrights belong to the author of the book.
Kembali ke daftar isi
Kembali ke daftar isi
Comments
Post a Comment