Bali : Di Mana Sunset dan Sunrise Begitu Dinanti (2)
Mengawali hari ke dua di bali, setelah kemarin puas menikmati pantai Kuta, kami mempersiapkan diri dengan sarapan di hotel tempat menginap. Sebenarnya beberapa hotel menyediakan pilihan untuk tidak mengambil sarapan. Namun, untuk kepraktisan dan menghemat waktu sebaiknya memesan hotel yang menyediakan sarapan.
Kami sarapan ketika matahari sudah beranjak tinggi. Sebabnya adalah anak-anak yang terlihat sangat lelap walaupun hari sudah beranjak pagi sehingga kami tak tega untuk membangunkan. Komitmen kami di liburan kaliini adalah melaksanakan segalanya dengan santai dan tidak terikat jadwal yang terlalu ketat. Alhasil, perjalanan yang semestinya dimulai pukul sepuluh baru dimulai pukul sebelas.
Karena kami belum tahu rute mana yang akan ditempuh, maka hari ini rute perjalanan kami serahkan kepada driver mobil sewaan yang sudah bersiap di hotel sejak jam 10.
Sejatinya hari ini kami ingin mengunjungi Pura Ulun Danu di Danau beratan dan kawasan kintamani sekaligus ditutup dengan sunset di Tanah Lot. Namun, driver kami menyarankan sebaiknya Pura Ulun Danu dan Kintamani dipisah hari dikarenakan dengan pertimbangan waktu, jika tetap dipaksakan kami tidak bisa menyaksikan sunset di tanah Lot. Jadilah kami langsung menuju ke Danau Beratan dimana Pura Ulun Danu berada.
Perjalanan ke Ulun Danu melalui jalan yang dipenuhi dengan pemandangan khas Bali, pura-pura kecil di rumah-rumah penduduk yang sangat rapih. Perjalanan melewati Kerobokan, Jalan raya Padang luwih, melewati Taman Ayun, jalan Raya Singaraja Denpasar, Jalan Raya Parean Bedugul, dan jalan Raya baturiti bedugul.
Sekitar dua jam perjalanan kami disuguhi alam pemandangan rumah-rumah penduduk, kami akhirnya sampai di tempat yang dituju. Walaupun hari itu bukanlah hari libur, namun tetap saja tempat ini ramai dikunjungi.
Memarkir kendaraan bukan hal yang sulit dikarenakan kompleks wisata ini dilengkapi tempat parkir yang luas. Begitu masuk pekarangan, kami disambut taman pura yang besar dengan beberapa pohon besar dan bunga-bunga yang tertata rapi. Atraksi utama tempat ini tentu saja adalah pura yang terletak di tepi danau. Kegiatan yang banyak dilakukan tentu saja berfoto dilatari dengan pura dan danau disekelilingnya.
Puas berkeliling dan berfoto, karena lapar, kami menghampiri rumah makan yang terletak di dalam komplek wisata tersebut. Menu yang disajikan adalah ayam, bebek dan ikan lengkap dengan plecing kangkung. Untuk minuman tersedia berbagai macam minuma dan soft drink. Harga makanan sekitar 50 ribu rupiah satu porsi, cukup murah dengan bonus pemandangan taman yang hijau dan danau yang luas disekitarnya.
Sekitar Pukul 3 sore kami bergegas kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Setelah ini, kami akan mengunjungi pura yang sangat terkenal, tapi kali ini bukan di tepi danau melainkan di tepi laut, yaitu pura Tanah Lot.
Perjalanan ke Tanah Lot dari danau Beratan menghabiskan waktu sekitar dua jam. Sebelum menuju Tanah Lot sebenarnya ada satu objek yang kami lewati yaitu alas kedaton, hutan tersembunyi yang terkenal mistis. Namun karena hari sudah mulai senja dan matahari sudah mulai tenggelam kami melawatinya begitu saja.
Sampai di komplek tanah Lot sekitar pukul 5 sore kami bergegas untuk check in di sebuah Hotel yang terletak di dalam komplek Tanah Lot, Coco hotel. Hotel yang tersembunyi dan nyaman. Tidak begitu banyak kamar, namun yang paling penting terletak hanya 300 meter dari Tanah Lot.
Setelah berganti pakaian kami langsung menuju tanah Lot. Disepanjang jalan menuju pura, terdapat berbagai macam kios makanan dan oleh-oleh khas pulau dewata. Yang paling banyak ditawarkan adalah suvenir berupa kaos dan kain. Kawasan tanah Lot tertata sangat rapi dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung saat berjalan-jalan.
Sore itu suasana begitu ramai. Rupannya terdapat persiapan upacara untuk keesokan harinya. Terdapat beberapa titik favorit pengunjung untuk melihat sunset. Dari pintu gerbang disebelah kiri terdapat restoran untuk pengunjung bisa makan sambil menikmati sunset. Karena restoran terlihat ramai dan penuh, kami memilih untuk berjalan-jalan saja ke arah kanan gerbang. sedikit menanjak, namun begitu sampai ditempat yang pas untuk menikmati matahari tenggelam, semua usaha terbayar oleh pemandangan yang menakjupkan.
Setelah matahari tenggelam, kami kembali lagi ke hotel untuk beristirahat. Sekitar lima belas menit sebelum jam 8 kami pergi keluar hotel dan mencari restoran yang masih buka. Namun kami mendapati semua toko dan warung sudah tutup, rupannya mereka tutup pada sekitar jam 7 malam. Kami akhirnya menemukan sebuah restoran yang masih buka, itupun adalah sebuah restoran hotel di sebelah hotel kami. Kami pun langsung memesan makanan. Sang pelayan sebelumnya memperingatkan kami kalau restoran akan tutup jam 9 malam. Jadilah kami makan dengan menggunakan stopwatch.
Pukul 9 pagi, sebelum melanjutkan perjalanan, kami menyempatkan diri melihat suasana upacara di Tanah Lot pada pagi hari. Walaupun tidak seramai pada sore hari, banyak juga wisatawan yang berkunjung.
Tepat pukul 10 pagi, sesuai janji, mobil jemputan kami sampai. hari ini kami akan mengunjungi Kintamani dan Uluwatu.
Comments
Post a Comment