Posts

Showing posts from January, 2014

PJ20 - Chapter One 1962-1989 part 4

Image
SIGN IN THE DOTTED LINE Walaupun Mother Love Bone tidak punya kesamaan gaya maupun musik dengan band-band dari belantika musik Los Angeles yang telah menjadikan Jane's Addiction dan Guns N' Roses menjadi band-band besar, label-label besar mulai mengendus keberadaan mereka di sekitar musim panas 1988. Tak disangka-sangka, Ament berkenalan dengan Kelly Curtis, seorang yang DO dari SMA untuk menjadi roadie band Heart di tahun 70an, dan sekarang bekerja untuk sebuah kantor manajemen lokal. "Mereka tidak kenal seorang pun yang punya koneksi dengan lawyer, manager dan perusahaan rekaman. " Ujar Curtis."Latar belakang saya adalah Heart , jadi sebenarnya agak tidak masuk akal buat kami. Selain itu saya punya banyak pengalaman di bisnis musik. Perjanjiannya waktu itu adalah apakah saya bisa menolong mereka bertemu dengan beberapa orang. Saya berkata, 'tentu saja'. Jadi kita pergi ke LA dan membuat janji dengan beberapa pengacara dan orang-orang la

Pearl Jam Vs Nirvana ?

Image
“Album kami keluar hampir bersamaan dengan rilis album Nevermind nya Nirvana, dan semua mata tertuju pada nirvana. Nirvana ngetop dengan cepat, tapi kami butuh setidaknya enam bulan. Label rekaman pada awalnya bingung menentukan format musik kami- kalau kami adalah rock atau alternative, mereka tidak tahu- waktu itu merupakan masa yang begitu sulit. Nirvana mungkin membukakan pintu kami bagi radio-radio, tapi begitu pintu itu terbuka, itu menjadi sangat lebar. Dalam beberapa bulan sejak rilis, kami baru bisa merasakan bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi. “ Kelly Curtis- Manager Pearl Jam Begitu penjualan album Ten meningkat, menyamai dan melampaui Nevermind , Pearl Jam mulai menuai kritik. Yang paling mengejutkan adalah kritik itu datang dari rekan musisi mereka, Kurt Cobain. Faktanya adalah dengan kesuksesan Nevermind , Nirvana juga menerima kritikan yang sama. Kredibilitas ke-indie-an Nirvana pun dipertanyakan.  Cobain tidak menyukai musik Pearl Jam. Bukan hanya it

PJ 20: Chapter One 1962-1989 part 3

Image
MIKE’S MOVE Bagi McCready yang pada saat itu berusia dua puluh tahun, waktunya sudah hampir habis untuk bertahan di Seattle dan berharap bandnya, Shadow, menjadi besar. Di akhir 1986 dia pindah ke Los Angeles dan mencoba untuk mendapatkan kontrak rekaman. Mereka bertahan di sana lebih dari setahun, bertahan hidup dengan hanya makan mie ramen dan menggunakan tabungan mereka untuk mendapatkan kesempatan manggung di venue-venue seperti Roxy   dan Whisky a Go Go, seringkali di slot waktu yang paling jelek. Di awal 1988, kecewa dengan eksperimen mereka di Los Angeles, Shadow kembali ke Seattle dan bubar. McCready menunda impiannya untuk sukses di dunia musik dan mendaftar di Shoreline Community College. “Ada sekitar lebih dari sepuluh ribu band di sana dan kesempatan sebuah band untuk bisa berhasil sangat kecil.” Ujarnya. “Kata-kata orang tua saya terngiang-ngiang di kepala, ‘kamu harus punya sesuatu untuk jadi sandaran'.” THE MISSING PIECE Di sebuah kota bernama San Dieg

Bersenang-Senang di Pearl Jam Nite VIII

Image
18 januari 2014, notifikasi di Blackberry saya mengatakan kalau hari itu saya harus menghadiri sebuah acara yang telah saya sediakan waktu khusus dalam jadwal sejak awal saya diberitahukan lewat berbagai media ihwal acara tersebut. Pearl Jam Nite adalah acara yang mampu menggeser acara-acara lainnya dalam agenda saya. Terus terang saya awalnya agak kaget mendengar kabar akan diadakan acara Pearl Jam Nite ini, karena biasanya acara ini dibuat dengan persiapan berbulan-bulan dan pembahasan yang panjang di miilis maupun melalui pertemuan-pertemuan di warung kopi. Hal itu disebabkan karena PJID memang amatir dalam membuat acara, karena PJID bukan event organizer . Beruntung sekali PJN kali ini di organize oleh event organizer profesional ternama: EITS production didukung happyfy, blackrock, rolling stone dan juga tidak kalah penting dukungan tenaga, moral dan spiritual dari komunitas pjid. Sejak jam 12.30 saya sudah meluncur dari rumah untuk menuju PJN VIII dengan niat untuk

PJ 20 : Chapter One 1962-1989 part 2

Image
 BOUNTIFUL RIVER Sementara itu, Green River menjadi grup lokal yang wajib ditonton, memperbesar peluang mereka untuk bisa manggung dengan raksasa-raksasa rock seperti Dead Kennedys dan Sonic Youth, dan menarik perhatian Homestead Records, sebuah indie label asal New York yang sedang naik daun. Tidak puas dengan arah musikalitas Green River, Steve Turner keluar pada tahun 1985 dan untuk melanjutkan kuliah, tapi band itu bergeming dan memulai tur pertama mereka di bulan Oktober. Walaupun seringkali kurang penonton dan kadangkala tidak ada, main di venue terkenal seperti CBGB New York merupakan suatu pengalaman yang sangat berarti. Bermain di banyak skena musik punk dan hardcore penting di seantero negeri juga merupakan pengalaman yang mengejutkan, khususnya di Detroit, dimana aksi mereka sebagai pembuka Samhain, band Glenn Danzig paska the Misfits menjadi sangat mengerikan “Waktu itu saya memakai baju pink, saya diturunkan dari panggung dan dipukuli” tutur Ament “Anak-anak punk De

PJ20 : Chapter One 1962-1989 part 1

Image
  THE EARLY YEARS : 1962-1989 Bertahun-tahun sebelum musik mereka bisa mewakili sebuah generasi, anggota Pearl Jam hanyalah lima orang anak yang memainkan air guitar di depan cermin kamar mereka, mungkin sambil memakai riasan ala Kiss. Segera setelah mereka belajar memainkan alat musik di loteng, besmen, dan garasi, mendapatkan uang pertama di gig mereka, tercengang di konser pertama mereka, dan jatuh cinta pada kehebatan dan kekuatan Rock n Roll. Ikatan yang menyatukan mereka sungguh rumit, meliputi Chicago ke Southern California sampai ke Seattle dan sebaliknya.   Tapi, dasar bangunan yang paling kuat membentuk Pearl Jam adalah Green River, band yang beranggotakan gitaris Stone Gossard dan bassis Jeff Ament yang dibentuk di musim panas tahun 1984. Setelah menyelesaikan tingkat dua di University of Montana, Ament berhenti kuliah dan pindah ke Seattle untuk mengejar karir musik dengan band Deranged Diction. Tapi, karir grup ini mandek, dan kemudian di musim panas selanjutnya

PJ20 : Eddie Vedder

Image
 EDDIE VEDDER Lahir: 23 Desember 1964 di Evanston Illinois, tapi tumbuh di Southern California. Di usia dua puluhan dia main di beberapa band San Diego seperti Indian Style dan Bad radio. Pertemanannya dengan mantan drummer Red Hot Chilli Peppers Jack Iron menjadi jalan baginya untuk direkrut sebuah band yang kemudian menjadi Pearl Jam. Apa alat musik pertama kamu? Dimana dan kapan kamu mulai bermain? Sebuah ukulele yang hampir rusak. Untuk menjaga supaya senarnya tetap terpasang saja pemutar senarnya harus dibungkus dengan lakban. Alat musik pertama saya bisa saja sebuah buku catatan kecil berwarna hijau yang saya gunakan waktu masih kecil. Saya menulis lagu dan akan memberikan catatan berupa tanda panah ke atas untuk mengenali nada-nada yang seharusnya saya nyanyikan lebih tinggi. Ukulele itu saya dapatkan diusia sekitar sepuluh tahun. Ibu saya biasa pergi ke garage sales atau yard sales. Membersihkan beberapa mainan dan menaruhnya di bawah pohon. Saya mendapatkan sebuah t