Membaca buku Labbaik: Yang Muda Berhaji karya teman saya Helman Taofani sungguh sangat mengasyikkan. Kisah perjalanan berhaji digambarkan lewat cerita-cerita yang sarat akan pembelajaran dan perenungan. Hal ini menjadi istimewa karena disampaikan oleh "orang biasa", bukan oleh seseorang yang dikenal sebagai ustad atau kiyai. Haji adalah kewajiban setiap muslim, dengan syarat dan ketentuan berlaku. Hal ini kadang justru membuat sebagian orang menunda-nunda kemampuannya untuk b erhaji dengan segala macam alasan yang bisa dirangkum dalam dua kata: belum siap. Menarik sekali membaca Penulis bercerita bahwa kesiapannya memenuhi panggilan berhaji justru datang beberapa hari sebelum keberangkatan. Di sebuah bagian buku, Penulis bercerita tentang bagaimana dia mendapatkan jawaban dari Tuhan atas berbagai pertanyaan hidup. Tuhan berbicara kepadanya, di rumah-Nya. Saya jadi teringat ketika pertama kali saya melihat Kabah, tubuh saya bergetar, dada bergemuruh, air mata menga
Comments
Post a Comment