3 nights and 3 1/2 days jkt-bogor-cianjur PP.

Tuesday: Cibodas

Hari kamis (17-05-2007), hari pertama liburan, rasanya malas untuk beranjak. Setelah mandi dan mengepak barang2, kami berangkat memakai taksi ke stasiun gambir. Waktu menunjukkan pukul 8.30 ketika tiket untuk dua orang sudah kami beli namun pemberangkatan kereta menuju bogor terdekat adalah jam 10.45. ada sekitar 1,5 jam sebelum kereta berangkat.

Kamipun berjalan jalan di sekitar monas dulu, kebetulan stasiun gambir letaknya tepat di samping monas (monumen nasional). Untuk menuju pintu masuk monas kita bisa berjalan atau naik andong (kereta yang ditarik kuda dengan pengemudi) dengan membayar 10 ribu saja.Pintu masuk monumen naional berada di arah utara tepat di depan tulisan monumen nasional dan patung diponegoro. Pintu masuk ini berada di bawah tanah. Tiket masuk ke monas adalah 3500 untuk berjalan2 di musium dan pelataran bawah dan 7500 (?lupa) untuk sampai naik ke atas, tapi dimusim liburan seperti sekarang harus mengantri untuk bisa naik.

Menuju pelataran monas kita harus melewati semacam terowongan bawah tanah yang menghubungkan antara pintu masuk dengan pelataran bawah monas sejauh sekitar 30 meter. Di akhir terowongan akan ada tangga naik menuju ke cawan bawah monumen. Di cawan bawah monumen terdapat musium yang menampilkan diorama sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia, tempatnya luas dan lumayan sejuk. Kami tidak naik keatas karena antrian yang panjang sekali. Setelah satu jam kami berkeliling, kami kembali ke stasiun dengan menggunakan andong lagi.

Perjalanan ke Bogor dapat ditempuh dengan menggunakan bus dan kereta. Dengan kereta listrik Pakuan, perjalanan sampai stasiun bogor hanya memerlukan waktu 60 menit perjalanan. Tiket kereta kelas eksekutif 13 ribu sedangkan kelas 3 hanya 2500 saja, kereta eksekutif dilengkapi denga AC, tidak ada pedagang asongan dan sedikit tidak terlalu berdesakan jika beruntung. Stasiun bogor tampak cukup ramai. Di depan stasiun adalah pasar kaki lima. Kota bogor adalah kota angkot, jangan khawatir anda tidak mendapatkan angkutan umum disini. Untuk angkot, tariff yang digunakan adalah berdasarkan jarak, untuk jarak dekat cukup bayar 1000 saja, 2000 untuk jarak sedang, bila agak jauh, 3000 saja.Dengan angkot 03 jurusan baranangsiang – bubulak, kami sampai di terminal baranangsiang untuk melanjutkan perjalanan dengan elf (minibus) jurusan cianjur.. Kami menuju kebun raya cibodas, sebuah kebun raya yang berada di desa cibodas, cipanas, cianjur, jawa barat.

Perjalanan melalui daerah Puncak sangat tidak bisa diprediksi, arah perjalanan ke puncak bisa saja menjadi sangat macet pada musim liburan, atau sangat lancar bila polisi lalu lintas memberlakukan system buka tutup jalur. Kebetulan pada saat itu perjalanan ke arah puncak sedang diberlakuakn satu jalur senhingga perjalanan kami hanya memakan waktu 1,5 jam sampai di pertigaan rarahan, pertigaan yang menuju kebun raya cibodas.
Jalan dari rarahan ke pintu masuk kebun raya sangat menanjak, untuk diketahui, kebun raya cibodas berada diketinggian lebih dari 1500 dpl. Dengan menggunakan angkot jurusan cipanas-rarahan-cibodas seharga 2rb rupiah saja kita bisa sampai dalam waktu 15 menit.

“Seandainya masih ada sorga di muka bumi ini, maka Cibidoas pastilah merupakan sebagian dari sorga itu”. Begitulah gambaran kekaguman seorang ahli fisiologi tumbuhan Dr. F.W. Went tentang keindangan Kebun Raya Cibodas.

Udara terasa sangat dingin sekali, apalagi pada saat kami sampai sedikit hujan rintik2 dan berkabut. Setelah makan siang di warung padang disekitar kebun raya, kami menuju pintu masuk kebun raya dengan tiket 4 rb rupiah saja seorang. Kebun Raya Cibodas sangat luas sekali sehingga berkeliling menggunakan kendaraan akan sedikit lebih ringan, namun ada bagian-bagian tertentu yang memang kita harus berjalan kaki untuk menuju kesana. Kami mengelilingi KRC dengan berjalan kaki

Waktu menunjukkan pukul 14.45 ketika kami mulai menjelajahi kebun seluas 80 hektar ini. Udara dingin sekitar 18 derajat celcius membuat kami tidak mudah haus walau sudah berjalan berkilo-kilo. Salah satu daya tarik cibodas adalah air terjun cibogo, dekat dengan jalan air yang memaksa kita melepas sepatu atau sandal untuk melewatinya. Di kebun ini terdapat dua jalur: jalur kendaraan dan jalur pejalan kaki. Untuk jalur pejalan kaki, lebih berkelok2 dan menanjak, namun merupakan jalan pintas untuk menuju tempat-tempat menarik di KRC.


Peohonan rindang (tercatat 5.831 contoh tanaman dari 1.206 jenis) menghiasi kiri kanan jalan dan jalur pejalan kaki. Kolam air besar yang kami temui mengajak kami berhenti sejenak untuk menikmati sejenak keindahannya. Disekitarnya, hal yang membuat kami takjup, hamparan rumput hijau nan luas, mirip seperti karpet hijau yang dihampar menghubungkan bukit2 yang menanjak, sangat indah. Pepohonan pinus dan jenis lainnya berjejer rapih, dan tertata sangat baik. Pengunjung bisa melepaskan lelah dengan sekedar duduk2 di rerumputan.

Rasanya langkah kami tak cukup panjang untuk menghabiskan mengelilingi taman ini. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 16.30. Kami melanjutkan perjalanan menuju salah satu air terjun lainnya yaitu air terjun Ciismun. Jalan menuju air terjun ciismun cukup jauh, sekitar 1 km, menanjak dan menurun. Ketika kami sampai, lokasi sudah sepi, hanya tinggal kami berdua saja. Air terjun ciismun lebih besar dari air terjun cibogoh, dengan sungai yang berbatu diujungnya. Karena sepi, terdengar disekeliling kami suara-suara serangga dan kicauan burung. Setelah sekitar 15 menit, kami memutuskan untuk kembali karena mulai gerimis dan gelap. Pukul 17.30 kami sudah sampai di pintu gerbang utama.

Karena hari sudah sore dan beranjak gelap, hal yang pertama kami lakukan adalah menemukan tempat menginap. Di puncak, banyak sekali villa2 yang disewakan. Banyak juga pilihan hotel dengan tariff yang murah. Yang terpenting dari hotel adalah: Bathtub dengan air panas. Kami menginap di salah satu hotel di cipanas, Setelah check in, kami keluar hotel untuk mencari makan malam. Jarak hotel kami sangat dekat dengan pusat kota cipanas. Cipanas merupakan daerah setingkat kecamatan di cianjur. Kami membeli beberapa perlengkapan di toserba terdekat. Selanjutnya kamipun terlelap di udara yang dingin.

Friday: Cibodas Waterfall

Setelah check out jam 9 pagi, kami langsung menuju cibodas lagi dengan menggunakan angkot jurusan cipanas-rarahan-cibodas. Matahari terlihat cerah hari ini. Sampai di cibodas pukul 10.00. Langsung saja kamipun menuju jalan ke arah air terjun cibodas.

Air terjun cibodas terletak di kawasan konservasi alam National Park Gede Pangrango. Perjalanan yang akan ditempuh adalah 28 HM atau 2,8 Km dengan perkiraan perjalanan 1-1,5 jam berjalan kaki.

Perjalanan menuju air terjun cukup ramai, ada saja pengunjung lain yang kita papasi baik naik maupun turun. Tidak perlu tergesa-gesa berjalan, sebab mungkin anda akan cepat capek. Sebaiknya bawalah sedikit ar saja sebagai persediaan ketika anda haus, tapi tenang saja, udara sepanjang perjalanan sejuk sekali karena dilindungi pepohonan.

Jalan menanjak itu sudah cukup bagus. Jalan sudah dibentuk bertangga batu sehingga tidak licin walaupun ketika cuaca sedang hujan. Petunjuk jalan pun tersedia lengkap. Ada patok patok pengukur jarak yang akan memberitahu jarak yang telah dan akan ditempuh.

Di sekitar HM 17 akan ditemui jembatan kayu yang sangat panjang, sehingga kita bisa menikmati perjalanan sejenak tanpa harus melewati tangga batu. Seingat kami ada dua buah jembatan kayu yang kami lewati.

Selama perjalanan kita akan melewati berbagai macam kekayaan tumbuhan, udara yang sejuk dan ada sebuah telaga yang dinamai telaga biru, karena mungkin pantulan sinar matahari yang mengenai ganggang di permukaan danau menyebabkan warna air danau menjadi biru.

Setelah HM 28 disanalah kita akan sampai di air terjun Cibodas. Udara dingin sekali. Jika anda berani anda harus berendam di bawah air terjun ini. Kita akan dihujani air beribu kibik dengan debit yang sangat tinggi dan tentunya dingin sekali.

Setelah menikmati air terjun kami langsung menuju Kebun Raya Cibodas (lagi) karena kemarin ada spot-spot yang belum kami kunjungi.

Setelah kami puas mengunjungi kebun raya cibodas sampai pukul 17.00 kami langsung naik angkot lagi menuju puncak (naik angkot cipanas-puncak) dan berhenti untuk sholat magrib di masjid (?lupa). Masjid ini sangat ramai sekali dikunjungi karena terletak di titik bukit yang tertinggi yang dilewati jalan puncak. Tidak lupa setelah selesai sholat magrib kita langsung makan malam di warung terdekat. Menu malam ini adalah ikan bakar. Perut kami dari tadi sudah keroncongan. Lapar. Setelah hidangan semuanya habis, kami lalu mencari hotel. Kami naik angkot ke cisarua dan berharap menemukan hotel yang agak bagus. Ingat, villa-villa yang ditawarkan belum tentu menyediakan air panas. Karena tidak menemukan kami balik lagi ke arah puncak, dan berhasil menemukan hotel bintang 3 yang sedang dipugar tapi masih beroperasi. Setelah check in kami mandi dan berendam air panas melepaskan kepenatan dan beristirahat untuk besok.

Saturday: Kebun Teh Gunung Mas.












Gunung mas merupakan perkebunan teh yang dimiliki perkebunan nusantara yang dibuka untuk umum. Sangat Ramai terutama pada musim liburan. Mempunyai fasilitas-fasilitas diantaranya adalah pemondokan, kolam renang, camping ground. Banyak sekali program-program wisata edukatif yang ditawarkan di perkebuanan wisata ini.
Perjalanan kami berakhir di bogor untuk melepas lelah di hotel pangrango. Keesokan harinya (minggu) kami langsung kembali ke jakarta lagi.
end.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Karya Besar Vincent van Gogh

Yang Muda Berhaji

11 Lagu Wajib Anak Tongkrongan Depan Gang Tahun 90'an